Kamis, 18 September 2025

Mpo’ Sinta Membumikan Cinta

Design Grafis by IES

"Mpo’ Sinta" Membumikan Cinta
Oleh: Khikam Aziz (PAIF Kemenag Purbalingga)
Editor: Imam Edi Siswanto

Cinta adalah anugerah yang menjadi dasar setiap hubungan manusia, khususnya dalam ikatan perkawinan. Cinta dan perkawinan adalah dua hal yang tidak terpisahkan. Perkawinan hadir sebagai wadah sakral untuk menumbuhkan cinta dalam wujud yang nyata, bertanggung jawab, dan berkelanjutan.

BACA: https://iparipurbalingga.blogspot.com/search/label/KHIKAM%20AZIZ

Cinta menemukan kesempurnaannya dalam ikatan perkawinan, sementara perkawinan menemukan maknanya melalui cinta. Keduanya harus dirawat dengan kesadaran, kesetiaan, dan doa, agar rumah tangga menjadi sumber ketentraman (sakinah), penuh kasih sayang (mawaddah), dan rahmat (rahmah).


Upaya merawat perkawinan memerlukan lebih dari sekadar perasaan, ia butuh komitmen, komunikasi, dan kerja sama. Setiap pasangan pasti ingin pernikahannya langgeng, penuh kasih sayang, dan membawa kebaikan bagi lingkungan sekitar.

Keluarga yang bahagia bukanlah keluarga yang tanpa masalah, tetapi keluarga di mana suami dan istri mau berjuang bersama menghadapi segala tantangan. Merawat perkawinan bisa diibaratkan seperti merawat tanaman. Ia butuh perhatian, kesabaran, dan ketekunan.

Jika dirawat dengan baik, ia akan tumbuh subur, memberikan keteduhan, bahkan buah yang manis. Cinta akan layu bila dibiarkan, tetapi akan mekar bila dirawat.

Berangkat dari gambaran tersebut, Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Bobotsari Kabupaten Purbalingga menyajikan sebuah program inovasi berupa gerakan unik dan bermakna yaitu Mpo’ Sinta (Menanam Pohon Saksi Cinta), sebuah upaya membumikan cinta. 

BACA: https://iparipurbalingga.blogspot.com/search/label/BOBOTSARI 

Mpo’ Sinta, Sebuah Dokumen Ekologis Dari Komitmen Cinta
Cinta yang membumi adalah cinta yang tidak sekadar berada di awang-awang. Ia menjejak di tanah, memberi manfaat, dan menguatkan kehidupan.

Melalui Mpo Sinta, cinta para calon pengantin baru diikatkan dengan kepedulian ekologis. Mereka diajak menyadari bahwa rumah tangga yang sakinah tidak bisa dilepaskan dari alam yang lestari dan lingkungan yang sehat.

Secara teknis pelaksanaan program Mpo’ Sinta disampaikan kepada setiap pasangan Catin (Calon Pengantin) yang mendaftar di KUA Kecamatan Bobotsari. Setelah pemeriksaan kelengkapan berkas persyaratan nikah dilaksanakan oleh Penghulu, para Catin yang memenuhi syarat selanjutnya akan mendapatkan Bimbingan Perkawinan (Bimwin) dari Penyuluh Agama.

Melaui Bimwin inilah para Catin diinisiasi untuk menanam pohon sebagai saksi cinta mereka. Program Mpo’ Sinta mengajak calon pasangan pengantin untuk menanam pohon sebagai simbol cinta mereka.

Pohon ini bukan sekadar tanaman biasa, melainkan prasasti hidup saksi bisu atas janji suci yang mereka ucapkan di hadapan Tuhan, agama, dan negara. Saat penanaman pohon, para Catin diminta untuk merekam atau memvideo untuk kemudian menguploadnya di WA Grup “Mpo’ Sinta” dimana sebelumnya mereka telah bergabung bersama pasangan Catin lainnya.

Jika dalam pernikahan ada dokumen resmi berupa akta nikah, maka pohon saksi cinta adalah dokumen ekologis yang menegaskan komitmen pasangan untuk mencintai bukan hanya satu sama lain, tetapi juga bumi tempat mereka hidup.

Ada beberapa tujuan mulia yang diusung dalam program ini:
1. Membangun Kesadaran Ekologis
Setiap pohon yang ditanam adalah langkah nyata menjaga bumi agar tetap hijau, asri, dan lestari. Dengan menanam, pasangan baru diajak untuk sadar bahwa kehidupan rumah tangga mereka juga bergantung pada kelestarian alam.

2. Prasasti Hidup Cinta Sejati
Pohon akan tumbuh, berakar, dan berkembang seiring dengan perjalanan rumah tangga pasangan. Ia menjadi simbol komitmen, ketekunan, dan kesetiaan. Semakin pohon itu dirawat, semakin kuat pula cinta yang dipelihara.

3. Melatih Kekompakan dan Tanggung Jawab
Merawat pohon tidak bisa dilakukan dalam sehari. Ia membutuhkan perhatian, air, pupuk, dan kasih sayang. Begitu pula rumah tangga—membutuhkan perawatan berkelanjutan. Dengan merawat pohon bersama, pasangan akan belajar bekerja sama, berbagi tugas, dan kompak menjaga sesuatu yang mereka cintai.

4. Warisan untuk Generasi Mendatang
Pohon yang ditanam hari ini akan memberi manfaat di masa depan: udara bersih, keteduhan, bahkan buah yang bisa dinikmati anak-cucu. Dengan begitu, pasangan pengantin baru telah meninggalkan warisan nyata bagi generasi berikutnya.

Cinta Melestarikan Kehidupan
Gerakan Mpo’ Sinta bukan hanya sekadar kegiatan simbolis. Ia adalah ajakan untuk menjadikan cinta berwujud nyata, cinta yang tak hanya dirasakan oleh pasangan, tetapi juga oleh alam semesta.

Bayangkan, jika setiap pasangan yang menikah menanam satu pohon saksi cinta, maka ribuan bahkan jutaan pohon akan tumbuh di berbagai sudut negeri. Bumi akan lebih hijau, udara lebih segar, dan cinta pun semakin bermakna.

Mpo Sinta adalah gerakan sederhana namun sarat makna. Ia mengajarkan bahwa cinta sejati harus membumi, hadir dalam tindakan nyata, memberi manfaat, dan berkelanjutan.

Dengan menanam pohon sebagai saksi cinta, pasangan tidak hanya merawat pernikahan mereka, tetapi juga merawat bumi. Inilah wujud cinta yang membahagiakan sekaligus melestarikan kehidupan.

Penulis:
- Ketua PD IPARI (Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia) Purbalingga.
- Inisiator Program “Pepeling Ulama”
- Inisiator Program “Mpo’ Sinta”

12 komentar:

BRUS Seru di SMA N 1 Padamara : Penyuluh Agama Islam Sampaikan Pesan Cinta dan Masa Depan untuk Remaja

PAI KUA Padamara, Siti Ubaidah saat interaksi dengan salah satu siswa kelas XI SMAN1 Padamara, Alfaro di acara BRUS, Jumat (24/10/2025). (Fo...