Pelatihan Pemulasaraan Jenazah selama dua hari, Selasa–Rabu (22–23 Juli 2025) oleh Pemdes Karangduren, Bobotsari di Aula Desa Karangduren, Selasa (22/7/2025). (Foto: Rikin) |
Purbalingga-Pemerintah Desa (Pemdes) Karangduren menyelenggarakan Pelatihan Pemulasaraan Jenazah selama dua hari, Selasa–Rabu (22–23 Juli 2025) bertempat di Gedung Aula Desa Karangduren, Rabu (23/7/2025).
Kegiatan pelatihan ini menghadirkan Penyuluh Agama Islam (PAI) dari Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Bobotsari Rikin, sebagai narasumber utama.
Dijelaskan oleh Rikin, dalam pelatihan ini, tidak hanya mengajarkan praktik perawatan jenazah, tapi juga menyampaikan nilai-nilai spiritual yang harus dipahami oleh keluarga yang mendampingi seseorang menjelang wafat.
Kegiatan pelatihan ini menghadirkan Penyuluh Agama Islam (PAI) dari Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Bobotsari Rikin, sebagai narasumber utama.
Dijelaskan oleh Rikin, dalam pelatihan ini, tidak hanya mengajarkan praktik perawatan jenazah, tapi juga menyampaikan nilai-nilai spiritual yang harus dipahami oleh keluarga yang mendampingi seseorang menjelang wafat.
PAI KUA Bobotsari Rikin (tengah) bersama Pemdes Karangduren, Bobotsari di Pelatihan Pemulasaraan Jenazah selama dua hari, Selasa–Rabu (22–23 Juli 2025) oleh Pemdes Karangduren, di Aula Desa Karangduren, Selasa (22/7/2025). (Foto: Rikin) |
“Ini adalah bentuk pelayanan sosial yang sangat penting, agar masyarakat mampu memberikan penghormatan terakhir kepada orang yang telah tiada dengan cara yang benar dan mulia,” terang Rikin dalam sesi pemaparan materi.
BACA: https://iparipurbalingga.blogspot.com/search?q=bobotsari
Sementara itu, Sekretaris Desa Karangduren, Toto Isnanto, dalam sambutannya menjelaskan bahwa pelatihan ini diikuti oleh sekitar 50 peserta dari kalangan laki-laki dan perempuan. Ia berharap para peserta mampu mengamalkan ilmu yang diperoleh, serta menyebarkannya di tengah masyarakat.
“Tujuan utama pelatihan ini adalah agar warga memiliki pengetahuan dan keterampilan merawat jenazah secara syar'i, serta menjadi bekal amal dalam kehidupan bermasyarakat,” jelas Toto.
Pelatihan dilakukan dalam dua sesi, setiap harinya dimulai dari penyampaian materi, diskusi interaktif, hingga praktik langsung tata cara memandikan, mengkafani, menyalatkan, dan menguburkan jenazah sesuai tuntunan Islam.
Materi yang disampaikan juga mencakup panduan menghadapi orang yang sedang sekarat (nazak), termasuk adab, doa, dan langkah yang perlu dilakukan oleh keluarga yang menunggui.
Kegiatan ini menjadi bentuk nyata sinergi antara pemerintah desa dan tokoh agama dalam membekali masyarakat dengan ilmu fardhu kifayah yang kian jarang dikuasai.
Melalui pelatihan ini, harapannya lahir kader-kader pemulasara jenazah yang siap membantu dengan tulus di tengah masyarakat, karena menghormati jenazah adalah bagian dari memuliakan kehidupan.(*)
Kontributor: Rikin (PAI KUA Bobotsari)
Editor: Imam Edi Siswanto
Sementara itu, Sekretaris Desa Karangduren, Toto Isnanto, dalam sambutannya menjelaskan bahwa pelatihan ini diikuti oleh sekitar 50 peserta dari kalangan laki-laki dan perempuan. Ia berharap para peserta mampu mengamalkan ilmu yang diperoleh, serta menyebarkannya di tengah masyarakat.
“Tujuan utama pelatihan ini adalah agar warga memiliki pengetahuan dan keterampilan merawat jenazah secara syar'i, serta menjadi bekal amal dalam kehidupan bermasyarakat,” jelas Toto.
Pelatihan dilakukan dalam dua sesi, setiap harinya dimulai dari penyampaian materi, diskusi interaktif, hingga praktik langsung tata cara memandikan, mengkafani, menyalatkan, dan menguburkan jenazah sesuai tuntunan Islam.
Materi yang disampaikan juga mencakup panduan menghadapi orang yang sedang sekarat (nazak), termasuk adab, doa, dan langkah yang perlu dilakukan oleh keluarga yang menunggui.
Kegiatan ini menjadi bentuk nyata sinergi antara pemerintah desa dan tokoh agama dalam membekali masyarakat dengan ilmu fardhu kifayah yang kian jarang dikuasai.
Melalui pelatihan ini, harapannya lahir kader-kader pemulasara jenazah yang siap membantu dengan tulus di tengah masyarakat, karena menghormati jenazah adalah bagian dari memuliakan kehidupan.(*)
Kontributor: Rikin (PAI KUA Bobotsari)
Editor: Imam Edi Siswanto
Mantap
BalasHapusPenyuluh Agama yang mampu memberikan mashlahah bagi masyarakat. Mantap Pak Rikin dan D'Japri.
BalasHapusYupz...eJoz pokoke 👍👍
BalasHapusMantap Alhamdulillah
BalasHapus