Purbalingga – Dalam upaya memperkuat peran Dai dan Daiyah sebagai ujung tombak penyampai risalah Islam, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Purbalingga, KH. Rohib Abdurrohman, menyampaikan materi mendalam tentang strategi dan materi dakwah dalam kegiatan Pembinaan Dai dan Daiyah.
Acara ini diselenggarakan oleh Seksi Bimbingan Masyarakat Islam, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Purbalingga di PM Collaboration, Selasa (22/7/2025).
BACA: https://iparipurbalingga.blogspot.com/2025/07/semangat-dai-purbalingga-menyala-di-era.html
KH. Rohib mengingatkan bahwa dakwah adalah amanah setiap muslim, bukan semata-mata tugas para ustadz atau tokoh agama.
Dakwah adalah panggilan hati untuk menyampaikan kebenaran. Ia bukan hanya seruan, tapi juga ajakan menuju kebaikan secara bijak dan menyentuh hati. Berikut rangkuman materi yang disampaikan.
BACA: https://iparipurbalingga.blogspot.com/2025/07/kang-prayit-ajak-dai-purbalingga.html
Materi Dakwah yang Menggugah dan Bermakna
Dalam penyampaiannya, KH. Rohib menekankan pentingnya membangun materi dakwah yang kuat dan berbasis ilmu. Ia menyebutkan beberapa prinsip utama dalam merancang materi dakwah.
- Bersumber dari Al-Qur’an dan Sunnah, sebagai dasar utama kebenaran ajaran Islam.
- Relevan dengan kondisi mad’u (objek dakwah), sehingga pesan terasa hidup dan nyata.
- Bahasa yang sederhana dan kontekstual, mudah dipahami oleh semua kalangan.
- Mengandung hikmah dan nasihat, yang mampu menyentuh hati dan menggugah kesadaran.
- Disampaikan secara sistematis dan terstruktur, agar pesan mudah ditangkap.
- Berbasis ilmu, bukan opini semata, sehingga menghindari penyimpangan dalam dakwah.
- Selalu mengacu pada QS. An-Nahl: 125, sebagai landasan metode dakwah yang lembut dan penuh kearifan.
Strategi Dakwah di Era Digital: Kreatif, Ringkas, dan Interaktif
Melihat perkembangan zaman, strategi dakwah juga harus beradaptasi. KH. Rohib mendorong para dai untuk menjadikan teknologi sebagai sarana efektif dalam menyampaikan pesan Islam. Ia memaparkan beberapa strategi dakwah digital, antara lain.
- Memanfaatkan platform digital seperti YouTube, Instagram, TikTok, podcast, hingga aplikasi Islami.
- Membuat konten visual yang menarik dan ringkas, seperti video pendek, animasi, infografis, dan storytelling.
- Membangun interaktivitas dengan audiens serta membekali mereka dengan literasi digital, agar tidak mudah termakan hoaks atau informasi keagamaan yang menyesatkan.
Metode Dakwah: Membangun Karakter dan Peradaban
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa dakwah sejati bukan hanya menyampaikan lisan, tetapi juga membentuk karakter dan membangun kesadaran intelektual dan spiritual umat. Metodenya meliputi.
- Mengajarkan membaca dan memahami al-Qur’an.
- Membangun karakter mulia dan akhlakul karimah.
- Meningkatkan wawasan dan pengetahuan umat.
- Membumikan kearifan lokal yang selaras dengan nilai-nilai Islam.
Dakwah yang Menyentuh, Menggerakkan, dan Menginspirasi
KH. Rohib menutup materinya dengan penegasan bahwa dakwah yang efektif bukan hanya yang terdengar indah, tetapi yang mampu menyentuh hati, membangkitkan kesadaran, dan menggerakkan perubahan positif dalam kehidupan umat.
Ia pun mengingatkan bahwa penguatan materi dan strategi dakwah adalah proses berkelanjutan yang memerlukan ilmu, latihan, dan keikhlasan. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW, “Sampaikanlah dariku walau satu ayat” (HR. Bukhari).
KH. Rohib mengajak para dai dan daiyah untuk terus berjuang menyebarkan cahaya Islam dengan cara yang arif, relevan, dan penuh kasih.(*)
Pewarta & Editor: Imam Edi Siswanto
Maturnuwun D'Japri sudah diingatkan kembali materi dari narasumber yang sangat luar biasa.
BalasHapusTOP....banget
BalasHapus