![]() |
PAI KUA Kutasari Foto bersama Majelis Al-Barkah di Desa Karangjengkol Kecamatan Kutasari usai mengadakan Gerakan Keluarga Maslahat Jilid 2, Jumat (9/5/2025). (Foto: Fitriana Pusporini) |
Purbalingga-Penyuluh Agama Islam (PAI) Kantor Urusan Agama (KUA) Kutasari mengadakan Gerakan Keluarga Maslahat Jilid 2 bersama Majelis Al-Barkah di desa Karangjengkol kecamatan Kutasari, Jumat (9/5/2025).
Kegiatan ini dipandu oleh Khayat dan kata sambutan oleh Kepala KUA Kutasari yang diwakilkan oleh Syukur Ariadi, dihadiri oleh 50 orang.
BACA: https://iparipurbalingga.blogspot.com/2025/05/gkm-pai-kua-kutasari-wujudkan-keluarga.html
Disampaikan oleh Syukur Ariadi bahwa dalam Surah At-Tahrim ayat 6, "Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”
Ayat tersebut menjelaskan tentang pentingnya menjaga diri dan keluarga dari siksa neraka dengan cara menjalankan syariat Allah dan mendidik keluarga untuk beriman dan berbuat baik. Ayat ini juga menggambarkan sifat malaikat penjaga neraka yang kasar, keras, dan selalu patuh kepada Allah.
Syukur menjelaskan bahwa.
· Peringatan untuk menjaga diri dan keluarga:
Ayat ini menekankan pentingnya menjaga diri dan keluarga dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu.
· Pentingnya pendidikan keluarga:
Ayat ini juga mengimplikasikan pentingnya pendidikan keluarga, yaitu mendidik anak-anak agar taat kepada Allah dan menjauhi maksiat.
· Sifat malaikat penjaga neraka:
Ayat ini menggambarkan malaikat penjaga neraka sebagai makhluk yang kasar dan keras, serta selalu patuh pada perintah Allah.
· Ketaatan dan ketertiban:
Ayat ini juga menjelaskan bahwa ketaatan kepada Allah dan menjalankan perintah-Nya adalah cara untuk menyelamatkan diri dan keluarga dari siksa neraka.
· Dampak pendidikan yang baik:
Jika keluarga tidak dididik dengan baik, maka mereka dapat terjerumus ke dalam api neraka seperti orang-orang kafir.
PAI Fungsional (PAIF) Juweni, sebagai pemateri pertama menjelaskan tentang Baiti Janati atau yang lebih kita kenal dengan sebutan Rumahku Surgaku.
Dalam penjelasanya, Baiti Jannati artinya menggambarkan keadaan tempat tinggal yang layaknya surga.
Tak harus rumah yang megah atau mewah, tetapi yang paling penting bahwa rumah yang dihuni membawa kebahagiaan dan keberkahan. Bagaimana caranya ? caranya dengan Mewujudkan "baiti jannati" atau rumahku surgaku dengan mengaji.
“Mengaji dapat dilakukan dengan mengintegrasikan nilai-nilai Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari, seperti meningkatkan kualitas komunikasi, menciptakan suasana harmonis, dan menjalankan ibadah bersama dalam keluarga,” katanya.
Mengaji juga membantu menciptakan lingkungan yang penuh kasih sayang dan kebaikan, sehingga rumah menjadi tempat yang nyaman dan penuh berkah.
Sementara itu, pemateri ke dua Zamrudin menjelaskan tentang Sholat sunnah qobliyah yang Subuh memiliki keutamaan sangat besar, di antaranya adalah lebih baik dari dunia dan seisinya.
Peserta tampak antusias, karena materi diisi dengan cukup santai dan diselingi humor, Sehingga tidak membuat para jamaah bosan dan diakhir acara Gerakan Keluarga Maslahat ditutup dengan doa penutup majelis dan sesi foto bersama.(*)
Kontributor: Fitriana Pusporini
Editor: Imam Edi Siswanto
Kegiatan ini dipandu oleh Khayat dan kata sambutan oleh Kepala KUA Kutasari yang diwakilkan oleh Syukur Ariadi, dihadiri oleh 50 orang.
BACA: https://iparipurbalingga.blogspot.com/2025/05/gkm-pai-kua-kutasari-wujudkan-keluarga.html
Disampaikan oleh Syukur Ariadi bahwa dalam Surah At-Tahrim ayat 6, "Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”
Ayat tersebut menjelaskan tentang pentingnya menjaga diri dan keluarga dari siksa neraka dengan cara menjalankan syariat Allah dan mendidik keluarga untuk beriman dan berbuat baik. Ayat ini juga menggambarkan sifat malaikat penjaga neraka yang kasar, keras, dan selalu patuh kepada Allah.
Syukur menjelaskan bahwa.
· Peringatan untuk menjaga diri dan keluarga:
Ayat ini menekankan pentingnya menjaga diri dan keluarga dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu.
· Pentingnya pendidikan keluarga:
Ayat ini juga mengimplikasikan pentingnya pendidikan keluarga, yaitu mendidik anak-anak agar taat kepada Allah dan menjauhi maksiat.
· Sifat malaikat penjaga neraka:
Ayat ini menggambarkan malaikat penjaga neraka sebagai makhluk yang kasar dan keras, serta selalu patuh pada perintah Allah.
· Ketaatan dan ketertiban:
Ayat ini juga menjelaskan bahwa ketaatan kepada Allah dan menjalankan perintah-Nya adalah cara untuk menyelamatkan diri dan keluarga dari siksa neraka.
· Dampak pendidikan yang baik:
Jika keluarga tidak dididik dengan baik, maka mereka dapat terjerumus ke dalam api neraka seperti orang-orang kafir.
PAI Fungsional (PAIF) Juweni, sebagai pemateri pertama menjelaskan tentang Baiti Janati atau yang lebih kita kenal dengan sebutan Rumahku Surgaku.
Dalam penjelasanya, Baiti Jannati artinya menggambarkan keadaan tempat tinggal yang layaknya surga.
Tak harus rumah yang megah atau mewah, tetapi yang paling penting bahwa rumah yang dihuni membawa kebahagiaan dan keberkahan. Bagaimana caranya ? caranya dengan Mewujudkan "baiti jannati" atau rumahku surgaku dengan mengaji.
“Mengaji dapat dilakukan dengan mengintegrasikan nilai-nilai Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari, seperti meningkatkan kualitas komunikasi, menciptakan suasana harmonis, dan menjalankan ibadah bersama dalam keluarga,” katanya.
Mengaji juga membantu menciptakan lingkungan yang penuh kasih sayang dan kebaikan, sehingga rumah menjadi tempat yang nyaman dan penuh berkah.
Sementara itu, pemateri ke dua Zamrudin menjelaskan tentang Sholat sunnah qobliyah yang Subuh memiliki keutamaan sangat besar, di antaranya adalah lebih baik dari dunia dan seisinya.
Peserta tampak antusias, karena materi diisi dengan cukup santai dan diselingi humor, Sehingga tidak membuat para jamaah bosan dan diakhir acara Gerakan Keluarga Maslahat ditutup dengan doa penutup majelis dan sesi foto bersama.(*)
Kontributor: Fitriana Pusporini
Editor: Imam Edi Siswanto
❤️❤️🔥
BalasHapus