Selasa, 21 Oktober 2025

Saatnya Santri Muda Berdakwah Kreatif di Media Sosial

Saatnya Santri Muda Berdakwah Kreatif di Media Sosial
Penulis: Imam Edi Siswanto

· Ketua Tim Efektif Media Sosial PAI Kemenag Purbalingga
· Penyuluh Agama Islam Kemenag Purbalingga KUA Kalimanah

PURBALINGGA–Di zaman ketika jari-jari lebih cepat menyebarkan pesan dibanding lisan, ruang dakwah tidak lagi hanya di atas mimbar atau majelis taklim. Kini, dakwah juga hadir lewat caption Instagram, video pendek TikTok, podcast santai di Spotify, hingga story yang bertahan 24 jam.

Dan siapa yang paling siap menaklukkan dunia digital ini? Jawabannya adalah santri muda. Santri bukan hanya mereka yang khusyuk di pesantren, tapi juga yang siap terjun ke masyarakat, termasuk dunia maya, dengan membawa pesan Islam yang damai, sejuk, dan bermakna.

Dunia digital, kini mengubah arah menjadi rumah bagi pencarian makna. Sementara media sosial, sadar atau tidak, sudah menjadi “rumah kedua” tempat banyak orang, terutama anak muda dalam mencari inspirasi, hiburan, bahkan arah hidup.

BACA: https://iparipurbalingga.blogspot.com/search/label/Artikel%20Penyuluh

Hari ini, banyak anak muda lebih sering scroll Reels atau Shorts daripada membuka kitab atau ikut pengajian. Maka, tugas kita adalah membawa nilai dakwah ke dunia mereka, bukan menunggu mereka datang ke dunia kita.

Data berbicara bahwa menurut Menurut DataReportal 2025, lebih dari 212 juta orang di Indonesia menggunakan internet dan sekitar 143 juta memiliki akun media sosial aktif. Dengan demikian, platform digital menjadi arena utama bagi pemuda untuk berinteraksi dan menerima pesan keagamaan. Seperti dilansir dari detikInet dan DataReportal-Global Digital Insights.

Journal of Islamic Communication Studies (JICoS), Akbar Rizquni Mubarok dengan judul “Moderasi Beragama di Era Digital:Tantangan dan Peluang”, menyebutkan bahwa Di era ini, semua akses dapat secara cepat di dapatkan atau dijangkau. 

Sehingga pada pemakaian media sosial cepat dijangkau, maka pendakwah saat ini sangat efektif untuk menggunakan media sosial untuk menyampaikan dakwahnya. Saat ini, memang perlu menggunakan sarana media untuk menyampaikan dakwah, sebab selama ini yang digunakan hanya dakwah bil kitabah ataupun bil qalam. (Wibowo, 2019: 342). 

LIHAT:
1. https://www.youtube.com/watch?v=gRacfyCxeeE
2. https://www.youtube.com/watch?v=LCI2bVdBad8
3. https://www.youtube.com/@fkpaipurbalingga15


Diperkuat lagi oleh penelitian dari Titis Cesara Putri 
dan kawan kawan dalam Jurnal Penelitian Ilmiah Multidisiplin, pada laman sejurnal.com dengan judul “Peran Media Sosial Dalam Pemahaman Moderasi Beragama Di Kalangan Generasi Muda” menyebutkan, generasi muda sering kali menjadikan media sosial sebagai sumber informasi utama, termasuk dalam aspek keagamaan. Dalam era digital ini, mereka cenderung mencari informasi agama melalui konten yang disajikan dengan cara yang visual dan menarik, seperti video, infografis, dan postingan singkat.

Konten yang dikemas secara menarik tidak hanya lebih mudah dipahami tetapi juga lebih mudah untuk dibagikan di kalangan teman dan pengikut mereka. Dengan demikian, media sosial menjadi medium yang sangat efektif dalam menyampaikan informasi keagamaan, karena memungkinkan generasi muda untuk 128 mengakses dan memahami berbagai perspektif dalam waktu singkat (Khoirunnissa & Syahidin, 2023).

BACA: https://iparipurbalingga.blogspot.com/search/label/IMAM%20EDI%20SISWANTO

Sebagian data diatas cukup menjadi salah satu alasan bagi kalangan santri muda untuk memulai langkah. Ini bukan tentang siapa yang salah, tapi tentang bagaimana kita bisa hadir di dunia mereka, dengan cara yang lebih dekat, ringan, dan tetap mengandung makna.

Dan ini menjadi peluang yang sangat efektif dan efisien bagi pemuda muslim. Solusinya, siapkan sumber daya manusia dan kuasai teknologinya.

Dakwah, bukan hanya ceramah, tapi juga cerita. Pemuda muslim tidak harus menunggu jadi ustaz untuk mulai berdakwah. Karena hari ini, dakwah bisa lewat cerita, bukan hanya ceramah.

Kamu suka desain? Buat konten infografis Islami. Suka nulis? Tulis refleksi harian tentang ayat yang kamu baca. Suka ngedit video? Bikin video pendek tentang kisah sahabat Nabi. Suka humor? Sampaikan pesan agama lewat komedi yang cerdas dan sopan. Yang penting bukan seberapa panjang isi dakwahnya, tapi seberapa dalam pesan yang tersampaikan.

Perlu diketahui dan disadari bahwa, kedalaman isi sebuah pesan dalam dakwah dimanapun termasuk dakwah digital harus memiliki pemaham ilmu agama yang komprehensif. Karena kredibiltas atau kepercayaan narasumber menjadi sangat penting. Penting dalam pandangan keilmuan, tuntunan dan nilai holistic.

Kenapa harus santri muda? Karena santri muda sudah punya bekal keislaman (lmu agama) dan lingkungan yang mendukung. Tinggal satu langkah lagi, yakni berani masuk ke dunia digital dan bicara dengan gaya anak muda. Kita tidak sedang bersaing dengan konten viral, tapi kita bisa jadi bagian dari yang positif dan berdampak (bernilai).

Adapun langkahnya cukup sederhana, dan insyaallah dampaknya luar biasa, seperti.
· Mulai dari apa yang kamu kuasai. Jangan tunggu sempurna.
· Buat konten yang jujur, relate, dan ringan.
· Gunakan bahasa yang bersahabat, hindari menghakimi.
· Ajak teman-teman satu komunitas buat tim kecil konten dakwah.
· Kolaborasi dengan ustaz muda atau tokoh lokal untuk penguatan isi.

Akhirnya, dakwah bukan hanya soal menyampaikan, tapi juga soal menjangkau. Hari ini, umat muda ada di TikTok, YouTube, Instagram, bahkan X (Twitter). Jangan biarkan mereka hanya disuguhi konten tanpa arah. Hadirkan dakwah yang hangat, inklusif, dan menyentuh, dari santri muda untuk generasi Indonesia. Dan Selamat Hari Santri Nasional Tahun 2025.(*)

Karena jika kita tidak mengisi ruang digital dengan kebaikan, orang lain akan mengisinya dengan hal sebaliknya.

“Yuk, jadikan akun media sosialmu bukan hanya tempat eksis, tapi juga tempat menebar inspirasi Islami. Dakwah kreatif itu mulia dan seru!.(*)

#KemenagPurbalingga #LiterasiSehati #IPARIPurbalingga #PenyuluhAgamaIslamBergerak #PemudaMasjid #DakwahDigital #NgontenPositif #IslamRahmatanLilAlamin #HariSantriNasional2025

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Saatnya Santri Muda Berdakwah Kreatif di Media Sosial

Saatnya Santri Muda Berdakwah Kreatif di Media Sosial Penulis: Imam Edi Siswanto · Ketua Tim Efektif Media Sosial PAI Kemenag Purbalingga ·...