Jumat, 06 Juni 2025

Meneladani Makna Idul Adha, Berkurban dan Semangat Kemanusiaan oleh Rahyanto DN

Design Grafis by IES

Hari ini, umat Islam di seluruh penjuru dunia bersatu dalam perayaan Idul Adha, hari raya penuh makna yang tidak hanya menandai ketaatan spiritual, tetapi juga menggugah kepekaan sosial kita sebagai sesama manusia.

Di waktu yang bersamaan, jutaan saudara kita yang sedang menunaikan ibadah haji kini berkumpul di Padang Arafah, menjalani wukuf, momen puncak dari perjalanan spiritual mereka.
 
Idul Adha bukanlah sekadar ritual tahunan. Ia adalah momen refleksi yang mendalam, yang mengajak kita untuk menengok kembali dua sisi ibadah dalam Islam, yakni dimensi vertikal yang menghubungkan manusia dengan Sang Khalik, dan dimensi horizontal yang menegaskan hubungan antarsesama manusia.

Dalam ibadah kurban, kita diajarkan lebih dari sekadar menyembelih hewan. Kita diajak untuk menyembelih egoisme, mengikis ketamakan, dan menumbuhkan empati.

Ajaran kurban adalah ajakan nyata untuk peduli, untuk hadir di tengah-tengah mereka yang hidup dalam kekurangan dan kesendirian. 
 
BACA: https://iparipurbalingga.blogspot.com/search/label/RAHYANTO%20DN

Islam, sebagai agama yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, menanamkan pesan kuat dalam ibadah kurban: bahwa pengabdian kepada Tuhan tak bisa dilepaskan dari kepedulian terhadap sesama.

اِنَّآ اَعْطَيْنٰكَ الْكَوْثَرَۗ

"Maka laksanakanlah salat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah." (QS. Al-Kautsar [108]: 2)

Itulah makna yang terkandung dalam ayat Al-Kautsar, bahwa berkurban adalah bentuk ibadah yang menyatu antara cinta kepada Allah dan kasih kepada manusia.

Mari jadikan Idul Adha sebagai titik balik bagi kita semua, untuk memperkuat semangat kemanusiaan, memperluas rasa solidaritas, dan memperteguh niat untuk terus berbagi.

Karena pada akhirnya, esensi dari berkurban adalah tentang memberi, dan dalam memberi, kita menemukan kemuliaan sebagai manusia.

Selamat Idul Adha, Semoga semangat berkurban menuntun kita menjadi insan yang lebih peduli, lebih ikhlas, dan lebih manusiawi.(*)

Penulis: Rahyanto Dwi N (Penyuluh Agama Islam Kankemenag Purbalingga KUA Bukateja).
Editor: Imam Edi Siswanto 

3 komentar:

Strategi Dakwah Efektif: Kakanwil Kemenag Jateng Ajak Penyuluh dan Dai Kelola Majelis Taklim untuk Literasi Zakat

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, Saiful Mujab saat menyampaikan pengarahan pada acara  Literasi Zakat bagi Dai...