![]() |
Eva Lutfiati Khasanah (kiri) dan Irma In Shofiana (kanan) foto bersama usai siaran radio di Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) Gema Sudirman Purbalingga, Rabu (5/6/2025). (Foto: Istimewa) |
Purbalingga-Dalam semangat menyambut Hari Raya Idul Adha, dua anggota Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI) Purbalingga, Eva Lutfiati Khasanah dan Irma In Shofiana yang juga tergabung dalam Darma Wanita KUA Karangreja, tampil sebagai penyiar di Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) Gema Sudirman Purbalingga, Rabu (5/6/2025).
Penyuluh Agama Islam (PAI) Kantor Urusan Agama (KUA) Karangreja sekaligus Kontributor D’Japri iparipurbalingga.blogspot.com menceritakan, bahwa keduanya membawakan siaran bertema “Gema Takbir, Semangat Berbagi di Hari Idul Adha dan Meneladani Keikhlasan Siti Hajar, Sosok Istri Teladan.”
BACA: https://iparipurbalingga.blogspot.com/search?q=karangreja
Dalam siarannya, mereka mengangkat sosok Siti Hajar, istri Nabi Ibrahim AS dan ibu dari Nabi Ismail AS, sebagai figur utama yang patut diteladani di momen Idul Adha.
Kisah perjuangan Siti Hajar tidak hanya menggambarkan ketegaran dan ketakwaan, tetapi juga menjadi simbol keikhlasan dan ketulusan dalam menjalani ujian hidup.
Ditampilkan bagaimana Siti Hajar tetap teguh dan setia menjalankan perintah Allah meski harus ditinggalkan di padang pasir bersama putranya.
Kisah pencarian air oleh Siti Hajar yang akhirnya menghasilkan mata air Zamzam menjadi inspirasi bagi para pendengar, khususnya para wanita.
Ini bukan hanya kisah sejarah, tetapi juga pelajaran berharga tentang peran perempuan sebagai pendamping hidup dan pilar keluarga.
Dalam kondisi sulit sekalipun, Hajar menunjukkan bahwa ketaatan kepada Allah dan keteguhan hati mampu membuka jalan bagi pertolongan Ilahi.
Eva dan Irma juga menekankan pentingnya semangat berbagi di Hari Idul Adha sebagai bentuk aktualisasi dari nilai-nilai pengorbanan.
Mereka mengajak masyarakat untuk merefleksikan makna Idul Adha tidak hanya sebatas pada penyembelihan hewan kurban, tetapi juga pada keikhlasan memberi, kepedulian terhadap sesama, serta menanamkan nilai-nilai spiritual dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagai penutup, mereka menyampaikan bahwa dari kisah Siti Hajar, umat Islam diajak untuk terus bertawakal dan percaya penuh pada pertolongan Allah SWT. Dalam setiap tantangan hidup, teladan Siti Hajar menjadi pengingat bahwa dengan kesabaran, perjuangan, dan keikhlasan, Allah pasti akan memberikan jalan keluar dan keberkahan.(*)
Kontributor: Ngamali
Editor: Imam Edi Siswanto
Mantapppp
BalasHapusTerimkasih sudah diupload
BalasHapusMantap
BalasHapusIkhlasnya qt masih retorika..,smoga Allah berkenan menjadikan qt golonganya org" yg ikhlas.
BalasHapusAlhamdulillah, Trimakasih ilmunya
BalasHapusJossssh 👍👍
BalasHapus