![]() |
Siti Ubaidah saat menjadi narasumber pada acara GKM di
aula Pondok Pesantren Daarul Ishlah Sokawera, Kamis (85/2025). (Foto : Siti Ubaidah) |
Purbalingga-“Keluarga maslahat adalah keluarga yang baik dan membawa kebaikan, baik bagi dirinya sendiri maupun bagi masyarakat.
Konsep ini menekankan pentingnya kesejahteraan keluarga dalam berbagai aspek, termasuk kebutuhan lahiriah (fisik) dan batiniah (spiritual).
Keluarga maslahat juga diharapkan menjadi contoh bagi lingkungan sekitarnya, berperan aktif dalam membangun kemaslahatan masyarakat”.
BACA: https://iparipurbalingga.blogspot.com/2025/04/gerakan-keluarga-maslahat-manfaat-dan.html
Demikian diungkapkan Penyuluh Agama Islam (PAI) Kantor Urusan Agama (KUA) Padamara, Siti Ubaidah, dalam acara Gerakan Keluarga Maslahat (GKM) di aula Pondok Pesantren Daarul Ishlah Sokawera, Kamis (08/05/2025) kemarin.
Menurutnya, pentingnya pembentukan karakter yang dimulai dari keluarga. “Keluarga adalah pendidikan pertama bagi seseorang, untuk itu harus dikenalkan akhlak dan dicontohkan perilaku baik,” ucapnya.
Hal tersebut, lanjutnya, harus mendapat prioritas karena yang dibutuhkan anak tidak sekedar kebutuhan fisik semata sehingga seluruh anggota keluarga nantinya akan memiliki karakter yang berkualitas.
Lebih lanjut Ia menjelaskan, bahwa Keluarga maslahat tidak saja menjadi tempat pembentukan individu yang berkualitas atau yang dikenal dengan insan kamil, tetapi juga sebagai tempat awal bagi pembentukan umat terbaik atau khairu ummah.
Dengan terciptanya keluarga yang bahagia serta dapat berbaur di tengah masyarakat akan menciptakan ketahanan sosial serta ketenangan diri yang akan berdampak baik bagi keberlangsungan hidup diri sendiri, keluarga dan masyarakat.
Sebelumnya, Penyuluh Agama Islam Fungsional (PAIF) Kecamatan Padamara, Yuyu Yuniawati dalam sambutan sekaligus pemateri pertama menyampaikan kunci Kebahagiaan Keluarga.
“Ada empat kunci kebahagiaan keluarga, yakni Istri yang shalehah, anak shaleh yang mendoakan kedua orang tuanya, teman dan lingkungan yang baik dan yang terakhir adalah pekerjaan (nafkah) halal dan baik yang diperoleh di tempat sendiri” ucapnya di depan Jemaah GKM yang disertai penjelasan.
Masih menurut Yuyu, bahwa Keluarga Muslim harus memiliki visi jauh ke depan menembus batas waktu, tidak saja visi di kehidupan dunia namun hingga kehidupan akhirat kelak.
“Allah SWT berfirman dalam QS Ar Ro’du ayat 23-24. Ayat tersebut harus dijadikan sebagai visi keluarga muslim, menjadi spirit dan motivasi setiap keluarga muslim menuju terwujudnya keluarga maslahah”, ucapnya.
Sosialisasi GKM yang diselenggarakan oleh Penyuluh Agama Islam KUA Kecamatan Padamara diikuti oleh sekitar 50 orang peserta, yang terdiri dari wali peserta didik, jajaran guru RA Diponegoro Sokawera serta dihadiri oleh pengawas Madrasah, Akbar Yuli Setyanto.
Dalam sambutannya, Ia menyampaikan apresiasi kepada penyuluh agama KUA kecamatan Padamara dengan terselenggaranya kegiatan ini.
Sebagai pengawas Madrasah, Akbar menyampaikan terimakasih kepada penyuluh agama Islam yang telah berkenan bekerjasama dengan kami, keluarga besar RA Diponegoro Desa Sokawera.
“Dalam kesempatan ini saya berbahagia karena mendapat kesempatan untuk bertemu langsung dengan wali peserta didik dalam suasana yang Istimewa,” katanya.
Para peserta tampak antusias mengikuti kegiatan GKM kali ini tidak terkecuali dengan Asmiati, Kapala RA Diponegoro Sokawera. Ia menyambut baik dan berharap pada program kerjasama penyuluh agama dan pihak sekolah.
“Kami berterima kasih kepada para penyuluh agama, semoga pada kesempatan lain bisa membersamai kami kembali, semisal ketika acara parenting yang sudah rutin kami laksanakan” harapnya.
Setelah diakhiri dengan do’a yang dipimpin oleh Sukirman PAI, warga Desa Sokawera kemudian melanjutkan dengan musyawarah intern sekolah untuk membahas rencana kegiatan persiapan akhir tahun ajaran 2024/2025.(*)
Kontributor : Siti Ubaidah
Editor: Imam Edi Siswanto
❤️❤️🔥
BalasHapus