![]() |
Purbalingga-Beberapa waktu yang lalu Penyuluh Agama Islam Fungsional (PAIF)
dari Kantor Urusan Agama (KUA) Kalimanah, Purbalingga Yuyu Yuniawati bersama SALMAN
MM Teknik mengajak mahasiswa Fakultas Teknik Unsoed di acara DORAEMON (Dauroh,
Emotional & Motivation) untuk senantiasa menjaga hati dibulan Ramadhan.
Acara diselenggarakan oleh Salam Persaudaraan Mahasiswa Muslim Teknik (SALMAN MM) Universitas Jenderal Soedirman di masjid Hamzah bin Abdul Muthalib Fakultas Teknik Desa Blater Kecamatan Kalimanah Purbalingga, Sabtu (8/3/2025).
Ia menjelasakan bahwa, menurut salah satu pengurus Salman MM Teknik Unsoed
Adjeng, mengatakan bahwa tema Jagalah Hati dari Perkataanmu dipilih karena bertepatan
dengan momentum Ramadhan.
Kegiatan ini, menjadi program dari lembaga dakwah bidang kerohanian Islam, yang secara rutin diselenggarakan dua kali dalam satu semester.
Dipaparkan oleh Yuyu bahwa, ada keterkaitan antara hati dan organ tubuh lainnya, termasuk organ yang berfungsi untuk mengeluarkan kata-kata atau lisan. Karena hati adalah pusat dari seluruh organ tubuh manusia.
Semua aktifitas yang dilakukan oleh setiap organ tubuh tidak lepas dari peran hati yang memberikan komando terhadap organ tubuh. Seperti sabda Rasulullah SAW bahwa, hati menjadi penentu baik atau buruknya perilaku seseorang.
“Ketahuilah, bahwa dalam hati ada segumpal daging, Jika ia baik, akan baik seluruh jasadnya. Dan jika ia rusak, akan rusak pula seluruh jasadnya. Ketahuilah, bahwa segumpal daging itu adalah hati” (HR. Bukhori dan Muslim, dari Nu'man bin Basyir r.a.).
Maka kemampuan menjaga hati menjadi sebuah keniscayaan sehingga akan tersebar kebaikan, baik untuk diri dan orang lain. Begitupun dengan kemampuan menjaga lisan karena perkataan yang keluar dari lisan adalah cerminan isi hati.
Kata yang terucap menjadi gambaran bagaimana seseorang memandang dirinya dan orang lain.
Pentingnya menjaga lisan hingga derajat muslim terbaik pun disematkan kepadanya, "Muslim terbaik adalah seorang yang orang lain selamat dari lisan dan tangannya" (HR Muslim)
Hadis tersebut sangat selaras dengan situasi saat ini, dimana ucapan yang dikeluarkan dengan lisan, bisa dilakukan pula dengan jari jemari tangannya di media sosial.
Mari kita gunakan lisan sebagai cerminan isi hati ini dengan baik. Jika merasa tidak bisa berkata-kata yang baik, pun tidak bisa menuliskan hal-hal baik, Rasulullah SAW memberi pesan untuk diam.
"Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, berkatalah yang baik atau diamlah". Inilah karakter orang yang beriman.
“Bersyukur dan bahagia di acara tersebut, bisa berbagi karya berupa buku antologi karya bersama komunitas literasi saat wabah corona melanda, yang diberikan kepada peserta dauroh yang aktif dalam sesi dialog,” ucapnya.(*)
Kontributor: Yuyu Yuniawati, S.Ag/PAIF KUA Kalimanah dan Padamara
Editor: Imam Edi Siswanto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar