Senin, 10 Maret 2025

Syukur Ariyadi: Tiga Tingkatan Puasa Menurut Al Ghazali

Penyuluh Agama Islam (PAI) Kantor Urusan Agama (KUA) Kutasari Syukur Ariyadi saat mengisi tausiyah Ramadhan jamaah shalat dluhur di masjid Ar Robbani Polres Purbalingga, Senin (10/3/2025). (FOT): Istimewa)

Tausiyah dengan topik Tiga Tingkatan Puasa menurut Al Ghazali disampaikan oleh Penyuluh Agama Islam (PAI) Kantor Urusan Agama (KUA) Kutasari Syukur Ariyadi usai jamaah shalat dluhur di masjid Ar Robbani Polres Purbalingga, Senin (10/3/2025).

BACA: https://iparipurbalingga.blogspot.com/2025/03/amalan-sebelum-tidur-oleh-syukur-ariyadi.html

Berikut ringkasan tausiyah yang disampaikannya.

Pertama, puasa kaum awam, yaitu tingkatan dasa, merupakan menahan diri dari makan, minum, dan hubungan suami istri dari fajar hingga maghrib.

Puasa dalam tingkatan ini hanya berfokus pada aspek fisik, tanpa menyentuh aspek spiritual yang lebih dalam seperti pengendalian diri dari dosa-dosa batin.

BACA:  https://iparipurbalingga.blogspot.com/2025/03/empat-golongan-yang-dirindukan-surga.html

Kedua puasa kaum khusus, adalah pada tingkatan ini seseorang tidak hanya menahan lapar dan haus, tetapi juga menahan seluruh anggota tubuh dari dosa.

Mata dijaga dari pandangan haram, lisan dijaga dari ucapan yang sia-sia, dan hati dijaga dari kebencian serta kesombongan.

Rasulullah saw bersabda:

لَيْسَ الصِّيَامُ مِنَ الأَكْلِ وَالشُّرْبِ، إِنَّمَا الصِّيَامُ مِنَ اللَّغْوِ وَالرَّفَثِ

Artinya: Puasa bukan hanya menahan makan dan minum, tetapi juga menahan diri dari ucapan sia-sia dan perbuatan keji (HR Ibnu Hibban).

Puasa ini adalah usaha untuk menjaga kesucian batin, sebagaimana dikatakan dalam Ihya Ulumuddin, bahwa puasa yang hanya sekadar menahan lapar tanpa menjaga hati dan lisan, bisa jadi tidak mendapatkan apa-apa selain rasa lapar dan haus.

Ketiga puasa kaum yang sangat khusus, adalah tingkatan tertinggi, di mana seseorang tidak hanya menahan diri dari makanan dan dosa fisik, tetapi juga menjaga hati dari segala sesuatu selain Allah.

Orang yang mencapai level ini benar-benar menghayati puasa sebagai ibadah yang menyucikan jiwa, sehingga hati mereka hanya terisi dengan dzikir, ibadah dan kecintaan kepada Allah.

Demikian tausiyah dengan topik Tiga Tingkatan Puasa menurut Al Ghazali yang disampaikan oleh PAI KUA Kutasari Syukur Ariyadi setelah jamaah shalat dluhur di masjid Ar Robbani Polres Purbalingga.(*)

Kontributor: Syukur Ariyadi/PAI KUA Kutasari
Editor: Imam Edi Siswanto

2 komentar:

Strategi Dakwah Efektif: Kakanwil Kemenag Jateng Ajak Penyuluh dan Dai Kelola Majelis Taklim untuk Literasi Zakat

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, Saiful Mujab saat menyampaikan pengarahan pada acara  Literasi Zakat bagi Dai...