PAI KUA Kertanegara Musalim Ridlo (kiri), saat siaran radio di LPPL Radio Gema SOedirman Purbalingga, Selasa (25/3/2025) (Foto: Istimewa) |
Purbalingga-Penyuluh Agama Islam (PAI) Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Purbalingga melakukan siaran Radio secara langsung di Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) Radio Gema Soedirman Purbalingga selama bulan ramadhan 1446 H.
Sebuah program hasil kerjasama antara Kemenag Purbalingga ini diberi label “Ngegosip” (Ngobrol Asyik Seputar Ibada Puasa).
BACA: https://iparipurbalingga.blogspot.com/2025/02/nyadran-pai-kua-kertanegara-serukan.html
Program siara langsung (On Air) bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan menyebarkan nilai-nilai keIslaman yang moderat.
Sejumlah narasumber dari Penyuluh Agama Islam diundang untuk membahas beberapa tema aktual terkait dengan kehidupan beragama dan sosial. Salah satunya adalah Musalim Ridlo, S.Sos.I, Penyuluh Agama Islam dari KUA Kertanegara.
Melalui gelombang 96.3 FM dari pukul 09.00 – 10.00 WIB, Radio Gema Soedirman juga melakukan live streaming, sehingga dapat diakses oleh masyarakat luas.
Berdasarkan Surat Nomor : 886/Kk.11.03/6/HM.00/02/2025 perihal narasumber disebutkan ada sembilan orang yang mengisi acara tersebut, antara lain, Ky. Umar Fatah, Thofikkur Rokhman, S.Ag, Sudirman, S.Kom.I, Zaenal Mutaqin, S.Sos.I, Arif Hidayat, S.Th.I, Syukur Aryadi, S.Ag, Rikin, S.H, Artanti Laili Zulaiha, S.Sos.I dan Musalim Ridlo, S.Sos.I.
Adapaun materi meliputi, Fiqih Puasa, Jaminan Produk Halal, Pemberantasan Buta Huruf Al-Quran, Keluarga Sakinah, Penanggulangan Narkoba dan HIV AIDS, Kerukunan Umat Beragama, Radikalisme dan Aliran Sempalan, Kerukunan Umat Beragama dan Pengelolaan zakat dan wakaf.
Acara dengan durasi 1 jam ini, pendengar radio dapat juga berpartisiapsi aktif `dengan mengajukan pertanyaan ataupun berbagi pengalaman melalui sambungan telepon dan media sosial.
Di hari ke 22, PAI dari KUA Kertanegara Musalim Ridlo, berkesempatan menjadi narasumber selam tiga hari, Sabtu – Senin (22-24/3/2025) dengan topik Kerukunan Umat Beragama.
Menurutnya, tujuan utama topik tersebut adalah tentang pentingnya menjaga kerukunan umat beragama. Sekaligus untuk menambah wawasan mengenai cara menjaga harmoni ditengah keberagaman serta dapat menjadikan perbedaan sebagai kekuatan untuk membangun kehidupan yang harmonis.
“Saya berharap dari siaran radio ini, masyarakat semakin memahami pentingnya kebersamaan dalam perbedaan, sehingga dapat menjaga toleransi, menghormati perbedaan serta dapat menciptakan lingkungan yang harmonis.(*)
Kontributor : Musalim Ridlo dan Nia Melawati
Editor: Imam Edi Siswanto
Mantap
BalasHapus