Jumat, 07 Maret 2025

PAI KUA Mrebet Ajak Tambah Pahala Ramadhan dengan Jamu Jati Kendi

Much. Yulianto Sidik Penyuluh Agama Islam (PAI) Kantor Urusan Agama (KUA) Mrebet, Purbalingga, Jawa Tengah.

 

EDISI 06: RAMADHAN 1446 H

Penyuluh Agama Islam (PAI Kantor Urusan Agama (KUA) Mrebet, Purbalingga mengajak pembaca setia @iparipurbalingga untuk menambah pahala Ramadhan dengan Jamu Jati Kendi.

Dalam ajakanya, Ramadhan adalah bulan penuh berkah, keberkahan bagi umat Islam diberi kesempatan untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.

Bulan ini, bukan hanya sekadar menahan lapar dan dahaga, namun juga menahan segala bentuk hawa nafsu yang dapat mengurangi nilai ibadah kita.

BACA: https://iparipurbalingga.blogspot.com/2025/03/membangun-jiwa-pemimpin-sejak-dini-oleh.html

Jamu Jati Kendi adalah akronim dari Jaga Mulut, Jaga Hati dan Kendalikan diri. Jamu Jati Kendi merupakan aspek penting dalam menjalani ibadah puasa.

Jamu Jati Kendi merupakan ijazah dari KH Dzikron Abdullah Semarang. Dalam sebuah unggahan di Instagram, KH Dzikron Abdulloh mengatakan bahwa dengan mengonsumsi Jamu Jati Kendi, kita dapat menjaga mulut, menjaga hati, dan mengendalikan diri.https://www.instagram.com/majt_jateng/p/CW5e8z3v5Y_/

Pertama adalah Jamu (jaga mulut), jaga mulut disini berarti sebagai seorang muslim diharuskan untuk dapat menjaga lisan kita. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِي أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ 

Artinya "Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan bohong dan perbuatan buruk, maka Allah tidak membutuhkan puasa dari orang tersebut." (HR. Bukhari).

BACA: https://iparipurbalingga.blogspot.com/2025/03/amalan-sebelum-tidur-oleh-syukur-ariyadi.html

Hadits ini mengingatkan kita bahwa puasa yang sesungguhnya adalah puasa yang menjaga lisan dan perbuatan. Mulut yang sering mengucapkan kata-kata kasar, bergunjing, atau berbohong bisa menjadi penghalang bagi kesempurnaan ibadah kita.

Di bulan suci, mari kita berusaha untuk berbicara dengan baik, berbicara yang mendatangkan kebaikan, serta menghindari segala bentuk kata-kata yang menyakiti hati orang lain.

Yang kedua adalah Jati (jaga hati), sama halnya dengan lisan kita, hati kita juga perlu untuk dijaga tidak memunculkan prasangka buruk. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an,

Artinya "Pada hari itu, tiada berguna harta dan anak-anak, kecuali orang yang menghadap Allah dengan hati yang selamat." (QS. As Syua'ra: 88-89).

BACA: https://iparipurbalingga.blogspot.com/2025/03/skincare-hati-oleh-dimas-kurniawan.html

Hati yang penuh dengan kedengkian, iri, dan permusuhan dapat mengurangi pahala puasa kita. Oleh karena itu, Ramadan adalah waktu yang tepat untuk membersihkan hati dari segala keburukan dan mengisinya dengan rasa kasih sayang, kerendahan hati, dan keikhlasan.

Kemudian yang ketiga adalah Kendi (Kendalikan Diri), Puasa mengajarkan kita untuk mengendalikan diri. Tidak hanya menahan makan dan minum, tetapi juga menahan diri dari segala perbuatan yang tidak baik, baik itu perkataan maupun perbuatan. Dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman.

Artinya "Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (QS. Al-Baqarah: 183).

Puasa adalah sarana untuk mencapai takwa, dan salah satu ciri orang yang bertakwa adalah mampu mengendalikan diri dalam segala aspek kehidupan.

Mengendalikan diri berarti kita mampu mengontrol emosi, tidak mudah marah, dan tidak tergoda untuk melakukan perbuatan yang merugikan diri sendiri dan orang lain.

Di bulan Ramadan, kita diajak untuk lebih sabar dan tawakal kepada Allah dalam menghadapi segala ujian.

Mari kita jadikan Ramadan sebagai momentum untuk memperbaiki diri, menjaga lisan, dan membersihkan hati, agar ibadah kita lebih sempurna dan mendapat rahmat dari Allah SWT. Sebagaimana Rasulullah SAW mengingatkan dalam hadis:

Artinya "Jika seseorang mencaci atau menghinamu, maka katakanlah, 'Saya sedang berpuasa." (HR. Bukhari).

Semoga dengan menjaga mulut, menjaga hati, dan mengendalikan diri, kita bisa meraih kesuksesan dalam menjalani bulan suci ini dan memperoleh ampunan serta pahala yang berlipat ganda.

Selamat menjalankan ibadah puasa Ramadan, semoga Allah SWT memberi kita kekuatan untuk terus istiqamah dalam beribadah dan menjadi pribadi yang lebih baik.(*)

Penyusun: Much. Yulianto Sidik, S.Sos.I/PAI KUA Mrebet

Editor: Imam Edi Siswanto


5 komentar:

Strategi Dakwah Efektif: Kakanwil Kemenag Jateng Ajak Penyuluh dan Dai Kelola Majelis Taklim untuk Literasi Zakat

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, Saiful Mujab saat menyampaikan pengarahan pada acara  Literasi Zakat bagi Dai...