Senin, 10 November 2025

Penyuluh Agama Hadir dalam Pertemuan Kelompok Wanita Tani Kusumasari: Kolaborasi untuk Kesadaran Nikah, Inovasi dan Ketahanan Pangan

Dari kiri PAI KUA Kutasari, Fitriana Pusporini, Kepala BPP Kutasari, Lutut, saat sedang menyampaikan kata sambutan, Ketua Tim Penggerak PKK, Eli dan MC Kegiatan, Mudrikah pada kegiatan Rutin Kelompok Wanita Tani Kusumasari di Aula BPP Kutasari, Jumat (7/11/2025). (Foto: Fitriana Pusporini)

Purbalingga- Penyuluh Agama Islam (PAI) Kantor Urusan Agama (KUA) Kutasari, Fitriana Pusporini, sosialisasikan program Gas Nikah (Gerakan Sadar Pencatatan Nikah) dari Kementerian Agama Republik Indonesia di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kutasari dalam pertemuan rutin Kelompok Wanita Tani (KWT) Kusumasari, Jumat (7/11/2025) lalu.

Ia menekankan pentingnya pencatatan pernikahan resmi dan tercatat sesuai perundang-undangan. Hal ini, untuk melindungi hak administrasi atau muamalah sebuah keluarga dan hak perlindungan anak.

“Program ini diharapkan dapat mengurangi praktik nikah siri, yang sering kali merugikan perempuan dan anak-anak,” ucapnya.

BACA: https://iparipurbalingga.blogspot.com/search/label/KUTASARI 

Pesan tersebut mendapat sambutan positif dari para peserta, terutama para ibu-ibu yang aktif dalam kegiatan sosial dan keagamaan di wilayah Kutasari.

sementara itu, dalam kesempatan yang sama Kepala BPP Kutasari, Lulut, menyampaikan pentingnya inovasi pertanian, khususnya pengenalan MOCAF (modified cassava flour), yaitu tepung yang berasal dari singkong (Manihot esculenta).

Peserta kegiatan Rutin Kelompok Wanita Tani Kusumasari di Aula BPP Kutasari, Jumat (7/11/2025). (Foto: Fitriana Pusporini)

Proses pembuatan MOCAF melibatkan fermentasi menggunakan bakteri asam laktat (BAL), menghasilkan perubahan pada tepung berupa peningkatan daya rehidrasi, kemampuan melarut, viskositas, dan kapasitas gelasi.

“MOCAF juga memiliki rasa dan aroma khas, sehingga potensi pemanfaatannya semakin luas untuk olahan pangan local,” jelas Lutut.

Selain membahas inovasi pangan, Lulut juga mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan, dengan tidak membuang sampah sembarangan, terutama ke sungai.

Ia memperkenalkan juga budidaya maggot sebagai solusi pengelolaan limbah organik yang dapat diubah menjadi pakan ternak berkualitas tinggi.

Budidaya maggot, jelasnya, bukan hanya mengurangi pencemaran lingkungan, tetapi juga menghasilkan pupa yang bermanfaat dalam industri pakan ternak. Dengan demikian, masyarakat dapat berkontribusi pada kelestarian lingkungan sekaligus ketahanan pangan berkelanjutan.

Ketua Tim Penggerak PKK Kutasari, Eli, menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya kegiatan ini. Ia menyoroti semangat tinggi Ketua KWT Kusumasari, Ibu Tori, yang meskipun sudah lanjut usia, tetap aktif dan menjadi teladan dalam menggerakkan perempuan di bidang pertanian dan pemberdayaan ekonomi keluarga.(*) 

Kontributor: Fitriana Pusporini
Editor: Imam Edi Siswanto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BREAKING NEWS: Juara 1 Nasional, Film Dokumenter “Braen” Harumkan Nama Purbalingga di Ajang Film Islami 2025

Menteri Agama RI  Prof. Dr. Nasaruddin Umar, MA saat menyerahkan hadiah  Juara 1 Katagori Film Dokumenter "Braen" kepada  Walid Ik...