Purbalingga – Hidup rukun dalam rumah tangga tak selalu harus diawali dengan kemapanan. Hal itu dibuktikan oleh pasangan muda asal Desa Kalimanah Wetan, Kecamatan Kalimanah, Kabupaten Purbalingga. Meski hidup dengan penghasilan terbatas, Ernawati dan Adi Cahyono mampu membangun keluarga yang harmonis, berlandaskan syukur dan gaya hidup sederhana.
BACA:
1. https://iparipurbalingga.blogspot.com/search/label/Literasi%20Keuangan%20Keluarga
2. https://iparipurbalingga.blogspot.com/search/label/IMAM%20EDI%20SISWANTO
Kisah inspiratif mereka terungkap dalam kunjungan Literasi Keuangan Keluarga (LKK) oleh Penyuluh Agama Islam (PAI) Kantor Urusan Agama (KUA) Kalimanah, Imam Edi Siswanto, pada Senin (22/9/2025). Dalam kesempatan tersebut, Ernawati menceritakan bagaimana ia dan suaminya berjuang mengelola keuangan rumah tangga dengan keterbatasan yang ada.
“Memang berat, apalagi untuk beli susu anak saja bisa habis sampai Rp500 ribu per bulan,” ujar Ernawati sambil tersenyum.
![]() |
PAI KUA Kalimanah, Imam Edi Siswanto saat melakukan penyuluhan Literasi Keuangan Keluarga di Desa Kalimanah Wetan, Senin (22/9/2025) kemarin. (Foto: Imam Edi Siswanto) |
Adi Cahyono, sang suami, bekerja sebagai buruh bangunan dengan penghasilan yang tidak menentu, berkisar antara Rp 500 ribu hingga Rp 1,5 juta per bulan. Sementara pengeluaran rutin keluarga bisa mencapai Rp 1 juta hingga Rp 1,5 juta. Meski demikian, pasangan muda ini tak mengeluh. Mereka tetap bersyukur dan berupaya menabung meski jumlahnya belum seberapa.
“Kami sudah berusaha menabung, tapi belum terkumpul banyak, karena sering terpakai lagi untuk kebutuhan,” tambah Ernawati.
Kunci keharmonisan rumah tangga mereka adalah komunikasi yang terbuka dan selalu bermusyawarah dalam setiap keputusan, sekecil apapun. Meskipun usia pernikahan mereka baru dua tahun, Ernawati menyebut bahwa saling mendukung dan memahami peran masing-masing adalah fondasi utama dalam menjalani kehidupan berkeluarga.
“Kami selalu bermusyawarah dengan suami kalau ada sesuatu yang penting,” ucap ibu rumah tangga lulusan SLTP ini.
Dalam hal pengelolaan keuangan jangka pendek maupun panjang, Ernawati mengakui bahwa mereka belum terbiasa mencatat secara rutin. Namun, kesadaran untuk hidup sesuai kebutuhan, bukan keinginan, sudah tertanam kuat.
PAI KUA Kalimanah, Imam Edi Siswanto, yang hadir dalam kegiatan tersebut memberikan apresiasi atas semangat pasangan ini. Ia mengingatkan pentingnya istiqamah dalam prinsip bersyukur dan hidup sederhana, sesuai ajaran Islam dan teladan Rasulullah SAW.
“Menabung itu tidak harus menunggu uang banyak. Mulailah dari yang kecil, yang sedikit, tapi rutin. Itu sudah bagian dari ikhtiar,” ujarnya.
Ia juga mendorong keluarga ini untuk mulai membiasakan pencatatan keuangan, serta memperkuat aspek spiritual dalam kehidupan rumah tangga. Dengan kesabaran dan sholat, keluarga yang sakinah, mawaddah, wa rahmah bukan sekadar harapan, tetapi bisa benar-benar terwujud.
Pewarta/Editor: Imam Edi Siswanto
manfaat
BalasHapus