![]() |
Tangkapan layar: Artanti Laili Zulaiha saat siaran Radio secara langsung di LPPL Radio Gema Soedirman Purbalingga di bulan bulan ramadhan 1446 H, Rabu (26/3/2025) |
Melalui
gelombang 96.3 FM dari pukul 09.00 – 10.00 WIB, Penyuluh Agama Islam
(PAI) Kantor Urusan Agama (KUA) Karanganyar Artanti Laili Zulaiha,
menjelaskan tentang perbedaan Zakat, Infak dan Sedekah.
Berikut
penjelasanya yang kami rangkum dalam siaran Radio yang dikemas dalam Ngegosip (Ngobrol Asik Seputar Ramadhan) yang secara langsung
di Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) Radio Gema Soedirman
Purbalingga, Selasa dan Rabu (24, 25/3/2025) lalu.
BACA : https://iparipurbalingga.blogspot.com/2025/03/sebarkan-nilai-nilai-keislaman-pai.html
Dalam
kehidupan umat Islam, zakat, infaq, dan sedekah adalah istilah yang
sering kali terdengar. Meskipun ketiga istilah ini berkaitan dengan
pengeluaran harta untuk membantu sesama, masing-masing memiliki makna,
aturan, dan tujuan yang berbeda.
Mari kita gali lebih dalam untuk memahami setiap istilah ini serta peran dan pentingannya dalam masyarakat.
Zakat: Kewajiban dan Fungsi Sosial
Zakat merupakan rukun Islam yang ketiga. Ia memiliki makna mendalam
dalam kehidupan seorang Muslim. Secara etimologis, kata "zakat" berasal
dari bahasa Arab yang berarti "membersihkan" dan "pertumbuhan." Dalam
konteks ini, zakat berfungsi untuk membersihkan harta dan jiwa
seseorang, serta membantu pertumbuhan ekonomi masyarakat.
BACA: https://iparipurbalingga.blogspot.com/2025/03/lewat-siaran-radio-ngegosip-pai-kemenag.html
Ada
dua jenis zakat yang utama, yakni zakat mal dan zakat fitrah. Zakat mal
dikenakan pada berbagai jenis harta, seperti uang, emas, perak, dan
hasil pertanian. Ketentuan besaran jumlah yang dikeluarkan disesuaikan
dengan jenis harta yang dimiliki.
Besaran zakat untuk hasil
pertanian, diberlakukan 10 persen bagi pertanian tadah hujan, serta 5
persen untuk pertanian dengan irigasi. Adapun besaran 2,5 persen
diberlakukan terhadap harta selain peranian. Besaran prosesntase
tersebut dikalikan total harta yang dimiliki setelah mencapai nisab
(batas minimal).
Di sisi lain, zakat fitrah adalah zakat yang
wajib dikeluarkan menjelang hari raya Idul Fitri, bertujuan untuk
membersihkan jiwa dan sebagai alat meraih pahala puasa kita di bulan
Ramadan. Ia juga merupakan wujud kepedulian kepada fakir miskin agar
mereka dapat merayakan hari raya tanpa kekurangan makanan.
Zakat memiliki tujuan yang lebih dari sekadar kepedulian sosial; ia
merupakan kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap Muslim yang mampu.
Dalam Al-Qur'an, terdapat delapan golongan yang berhak menerima zakat,
yakni fakir, miskin, amil, muallaf, hamba sahaya, orang yang berhutang,
untuk jalan Allah, dan ibnu sabil. Dengan demikian, zakat berperan
penting dalam mengurangi kemiskinan dan menciptakan kesejahteraan
sosial.
Infak
Infak adalah harta yang dikeluarkan oleh
seseorang atau badan usaha di luar zakat untuk kemaslahatan umum
(Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat
pada BAB I Pasal 1) infak merupakan amalan yang tak bisa lepas dari
kehidupan sehari-hari seorang Muslim. infak berasal dari Bahasa Arab,
“anfaqa” yang berarti membelanjakan harta atau memberikan harta.
Sejatinya, infak dibagi menjadi dua, yakni infak untuk kebaikan dan
infak untuk keburukan. Infak kebaikan ini dilakukan atau dibelanjakan
untuk di jalan Allah, yang juga dengan harta berasal dari hal baik.
Sedangkan infak keburukan contohnya, dijelaskan dalam Surat Al-Anfal
Ayat 36, yang artinya sebegai berikut: “Sesungguhnya orang-orang yang
kafir menafkahkan harta mereka untuk menghalangi (orang) dari jalan
Allah. Mereka akan menafkahkan harta itu, kemudian menjadi sesalan bagi
mereka, dan mereka akan dikalahkan. Dan ke dalam Jahannamlah orang-orang
yang kafir itu dikumpulkan” (QS. Al-Anfal : 36).
Allah
Subhanahu Wata’ala memerintahkan setiap hambanya agar menyisihkan
hartanya untuk berinfak dalam kebaikan. Dan, Allah mencintai hambanya
yang berbuat baik. Hal ini dijelaskan dalam Surat Ali Imran ayat 133-134
:
“Dan bersegeralah kamu kepada keampunan Tuhanmu dan kepada
surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk
orang-orang yang takwa. Yaitu orang-orang yang menginfakkan (hartanya)
baik di waktu senang atau di waktu susah, dan orang-orang yang menahan
kemarahannya dan memaafkan kesalahan orang. Allah mencintai orang-orang
yang berbuat kebaikan”. (QS. Ali Imran: 133-134).
Berbeda
dengan zakat, infaq merupakan pengeluaran harta yang bersifat sukarela,
tanpa ada kewajiban untuk melakukannya. Infaq dapat diberikan kapan saja
dan dalam jumlah berapa pun. Dalam istilah Arab, infaq berarti
"mengeluarkan" atau "membelanjakan." Hal ini mencakup segala bentuk
pengeluaran untuk kepentingan sosial, pendidikan, kesehatan, dan
kegiatan kemanusiaan lainnya.
Ada banyak keutamaan berinfak, antara lain:
1. Memperoleh Pahala yang Besar
“Berimanlah
kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan infakkanlah sebahagian dari hartamu
yang Allah menjadikan kamu menguasainya. Maka orang-orang yang beriman
di antara kamu dan menginfakkan (sebahagian) dari hartanya memperolehi
pahala yang besar”. (QS. Al-Hadid: 7).
2. Didoakan Malaikat
“Ketika
hamba berada di setiap pagi, ada dua malaikat yang turun dan berdoa,
“Ya Allah berikanlah ganti pada yang gemar berinfak (rajin memberi
nafkah pada keluarga).” Malaikat yang lain berdoa, “Ya Allah, berikanlah
kebangkrutan bagi yang enggan bersedekah (memberi nafkah).” (HR.
Bukhari).
3. Allah Ganti Harta yang Diinfakkan
“Katakanlah:
‘Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya
di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang
dikehendaki-Nya)’. Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan (belanjakan),
maka Allah akan menggantinya dan Dialah Pemberi rezeki yang
sebaik-baiknya. (QS. Saba: 39).
Sedekah
Sedekah
merupakan kata yang sangat familiar di kalangan umat Islam. Sedekah
diambil dari kata bahasa Arab yaitu “shadaqah”, berasal dari kata sidq
(sidiq) yang berarti “kebenaran”. Menurut peraturan BAZNAS No.2 tahun
2016, sedekah adalah harta atau non harta yang dikeluarkan oleh
seseorang atau badan usaha di luar zakat untuk kemaslahatan umum.
Sedekah
merupakan amalan yang dicintai Allah SWT. Hal ini dibuktikan dengan
banyaknya ayat Al-Qur’an yang menyebutkan tentang sedekah, salah satunya
dalam surat Al-Baqarah ayat 271 ;
“Jika kamu menampakkan
sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu
menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka
menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari
kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu dan Allah mengetahui apa yang kamu
kerjakan” (QS. Al-Baqarah: 271).
Tidak ada batasan waktu atau
jumlah dalam sedekah. Setiap tindakan baik yang dilakukan dengan niat
ikhlas dapat dianggap sebagai sedekah. Misalnya, seorang Muslim yang
membantu tetangganya yang sedang kesulitan, atau yang membagikan makanan
kepada yang membutuhkan, semuanya termasuk dalam kategori sedekah.
Dalam ajaran Islam, sedekah sangat dianjurkan dan dianggap sebagai amal
yang mendatangkan pahala besar dari Allah.
Berikut adalah beberapa keutamaan sedekah, yakni:
1. Sedekah Tidak Mengurangi Harta
Sedekah
adalah ibadah yang tidak akan mengurangi harta, sebagaimana Rasulullah
SAW bersabda untuk mengingatkan kita dalam sebuah riwayat Muslim:
“Sedekah tidaklah mengurangi harta.” (HR. Muslim).
Mengapa
sedekah tidak akan mengurangi harta? Karena, meskipun secara tersurat
harta terlihat berkurang, namun kekurangan tersebut akan ditutup dengan
pahala di sisi Allah SWT dan akan terus bertambah kelipatannya menjadi
lebih banyak.
Hal ini merupakan janji Allah yang termaktub dalam
surat Saba “Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan
menggantinya dan Dia-lah pemberi rezeki sebaik-baiknya.” (QS. Saba’:
39).
2. Sedekah Menghapus Dosa
Sebagai makhluk Allah SWT
yang tak luput dari dosa, umat Islam senantiasa diberikan berbagai
keistimewaan agar berkesempatan untuk bertaubat dan menghapus
dosa-dosanya dengan cara yang yang diridhai oleh Nya. Salah satunya
adalah dengan bersedekah.
Sedekah merupakan ibadah yang
istimewa. Ia dapat memudahkan kita dalam menghapus dosa-dosa. Rasulullah
SAW pernah bersabda “Sedekah itu dapat menghapus dosa sebagaimana air
itu memadamkan api. (HR. At-Tirmidzi).
3. Sedekah Melipatgandakan Pahala
Sedekah
memberikan banyak keistimewaan kepada pelakunya, satu di antaranya
adalah Allah SWT akan memberikan pahala yang banyak untuk orang yang
bersedekah. Allah SWT berfiman,
“Sesungguhnya orang-orang yang
bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah
pinjaman yang baik, niscaya akan dilipat-gandakan (ganjarannya) kepada
mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak.” (Qs. Al Hadid: 18)
Mengapa Memahami Perbedaan Ini Penting?
Memahami perbedaan antara zakat, infaq, dan sedekah sangat penting
dalam konteks kehidupan sehari-hari. Zakat adalah kewajiban yang harus
dilaksanakan oleh setiap muslim yang mampu.
Sementara infaq dan
sedekah memberikan fleksibilitas dalam beramal. Dengan mengetahui
perbedaan ini, kita dapat lebih mudah mengatur keuangan dan merencanakan
kontribusi kita terhadap masyarakat.
Selain itu, dengan
melaksanakan zakat, infaq dan sedekah, kita tidak hanya berkontribusi
dalam membantu sesama, tetapi juga memperkuat solidaritas sosial dalam
masyarakat. Dalam jangka panjang, hal ini dapat mengurangi kesenjangan
sosial dan menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera.
Dari
uraian di atas, dapatlah kita ambil kesimpulan bahwa zakat, infaq, dan
sedekah memiliki peran yang berbeda dalam kehidupan umat Islam. Walaupun
berbeda, semuanya memiliki tujuan yang sama, yakni membantu sesama dan
menciptakan kesejahteraan.
Zakat adalah kewajiban yang harus
dipenuhi, infaq adalah pengeluaran sukarela yang luas, dan sedekah
adalah amal yang dilakukan dengan niat tulus. Dengan memahami dan
melaksanakan ketiga konsep ini, kita dapat berkontribusi untuk
menciptakan dunia yang lebih baik dan penuh kasih sayang.
Penjelasan lengkapnya di : https://www.facebook.com/share/r/1HAbsajevf/
Kontributor: Artanti Laili Zulaiha
Editor : Sayono, Imam Edi Siswanto
Semoga bermanfaat.
BalasHapusPerlu terus tulis menulis kupas tuntas berbagai persoalan agama dan sosial. Pasti ada manfaat di kemudian hari.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusZakat rukun Islam yg ketiga.. yg kedua Sholat🙏
BalasHapus