Penyuluh Agama Islam (PAI) Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Kemangkon, Ngatour Rokhman saat melakukan pendampingan Program Urab Mendoan di TPQ dan Madin Inayatul Fatah di Desa Panican beberapa waktu lalu. (FOTO: Ngataour Rokhman)
PURBALINGGA – Penyuluh Agama Islam (PAI) Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Kemangkon, Purbalingga, Jawa Tengah, Ngatour Rokhman melakukan pendampingan Program Urab Mendoan (Ustad Rajin Bertani Mendukung Kehidupan) di TPQ (Taman Pendidikan Al Quran) dan Madin (Madrasah Diniyah) Inayatul Fatah di Desa Panican, Kecamatan Kemangkon, Purbalingga, Jawa Tengah.
Salah satu dari tujuan pendampingan tersebut adalah untuk memberdayakan dan meningkatkan kontribusi positif ustadz dan ustadzah terhadap kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat.
BACA JUGA : https://iparipurbalingga.blogspot.com/2025/02/zahid-khasani-penyuluh-agama-islam.html
“Selain mengajar pengajian, ustad ustadzahpun harus gemar bertani dan beternak untuk menopang kehidupan, walaupun di tempat yang sangat terbatas,” ucapnya saat dihubungi MIK (Media Informasi Kepenyuluhan) melalui telepon, Jumat (21/2/2025).
Ngatour Rokhman dan Nurul Khotimah dengan ternak ayamnya (FOTO: Ngataour Rokhman)
Usaha peternakan ayam, ikan lele dan sayur sayuran di halaman TPQ dan MADIN Inayatul Fatah di Desa Panican RT 01 RW 01 Kecamatan Kemangkon ini, sudah berjalan satu tahun lebih.
Lebih lanjut Ia menceritakan bibit, media tanam, pupuk dan perawatan semua bersimbiosis mutualisme (red: saling menguntungkan). Dan sangat menghemat biaya perawatan dan pengelolaan.
“Biasanya belanja Rp 50 Ribu bahkan lebih setiap harinya, sekarang untuk biaya hidup beli sayur dan lauk pauk dalam satu hari bisa menghemat Rp 30 Ribu,” akunya.
Karena dengan berkebun sendiri, untuk sayur dan lauk sudah tersedia, maka tinggal memasaknya dengan biaya kurang lebih Rp. 20 Ribu.
BACA JUGA : https://iparipurbalingga.blogspot.com/2025/02/tanam-sayur-dan-beternak-ayam-ala.html
Dengan pendampingan ini, ustadzah sangat terbantu karena ada usaha inovasi, yaitu dari ternak ayam, ikan lele dan sayuran di halaman sekitar TPQ dan Madin.
Sebelum ada pendampingan, mereka membeli semua bahan bahan di toko, dari bibit sayuran, media tanam, pakan ternak, pupuk hingga obat obatan.
“Disinilah peran penting Penyuluh Agama Islam dalam pendampingan kepada ustadz atau guru ngaji dalam pembelajaran ilmu agama, berkebun dan beternak untuk menopang kehidupannya,” ungkapnya.
Ustadzah TPQ dan Madin Inayatul Fatah, Nurul Khotimah menambahkan bahwa setiap pagi pukul 06.30 WIB dan sore pukul 16.30 WIB, Ia membuat adonan pakan pabrik dicampur dengan bekatul (red: lapisan dalam butiran padi).
Nurul Khotimah dan Ngatour Rokhman di kebun sayurannya (FOTO: Ngataour Rokhman)
Dan untuk tiap empat harinya campuran tersebut diberi tambahan potongan kecil dari daun papaya, agar menambah nafsu makan sekaligus sebagai anti biotik alami bagi ayam.
“Dengan program Urab Mendoan dan berkebun sendiri, kami merasakan hasilnya dan belanja dapurpun menjadi lebih ringan,” kata alumni PP Al Fatah Parakan Canggah Banjarnegara ini. (*)
Pewarta : Edi Sutrisno
Editor/Publisher : Imam Edi Siswanto
Top !!!
BalasHapusMarkotop.....
BalasHapus