 |
Kepala KUA
Kertanegara Haifan Najah, S.Sos.I saat sambutan acara "Nyadran" di gedung sementara KUA Kertanegara, Rabu (26/2/2025) (FOTO: Nia Melawati) |
Purbalingga - Kepala,
Staff, Penyuluh Agama Islam (PAI) Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Kertanegara
dan anggota Paguyuban Kayim se-Kecamatan Kertanegara mengadakan acara “Nyadran”.
Tradisi “Nyadran”
bagi sebagian masyarakat Jawa menjadi salah satu acara atau budaya dalam
menyambut datangnya bulan suci Ramadhan.
Kepala Kepala KUA
Kertanegara Haifan Najah, S.Sos.I saat sambutan di gedung sementara KUA Kertanegara, mengatakan
bahwa sebagai pelayan masyarakat tetap harus semangat dalam bekerja,
“Kita sebagai pelayan
masyarakat, semangat pengabdian harus tetap menggebu di bulan Ramadhan nanti”
katanya, Rabu (26/2/2025).
Menurutnya melaksanakan
kegiatan "nyadran", adalah sebagai bentuk rasa syukur dan kegembiraan
akan datangnya bulan Ramadhan.
 |
Kepala KUA
Kertanegara Haifan Najah, S.Sos.I saat sambutan acara "Nyadran" di gedung sementara KUA Kertanegara, Rabu (26/2/2025) (FOTO: Nia Melawati) |
Sementar itu, dalam
ceramah singkatnya PAI KUA Kertanegara Musalim Ridlo, S.Sos.I, mengatakan
tradisi nyadran atau sadranan merupakan hasil dialektika budaya dan agama, sehingga
akan melahirkan harmoni dalam kehidupan masyarakat.
“Harmonisasi
nilai ini terpancar dalam tiga nilai, yakni habluminallah, habluminannas dan
habluminal'alam, yang semuanya itu terkandung dalam tradisi "nyadran"
katanya.
Tradisi
masyarakat Jawa yang dilakukan saat menjelang bulan Ramadhan ini, sambungnya,
perlu untuk dilestarikan bersama,
“Karena bukan
hanya sekedar mempertahankan budaya lokal, akan tetapi nilai-nilai religiusitas
yang terkandung didalamnya dapat memperkokoh keimanan serta cinta tanah
air (NKRI) selamanya,’ ucapnya.(*)
Kontributor : Nia
Melawati
Editor/Publisher
: Imam Edi Siswanto