![]() |
| Penyuluh Agama Islam KUA Kalimanah, Imam Edi Siswanto, saat menyampaikan pesan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW kepada lebih dari 700 siswa-siswi SMPN 2 Kalimanah, Sabtu (6/9/2025). (Foto: IES) |
Purbalingga – Dalam suasana cukup khidmat memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, Penyuluh Agama Islam dari Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Kalimanah, Imam Edi Siswanto, menyampaikan pesan penuh makna kepada lebih dari 700 siswa-siswi SMPN 2 Kalimanah, Sabtu (6/9/2025).
Dengan penuh semangat, ia mengajak para siswa untuk menanamkan nilai-nilai religius dan akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari.
BACA: https://iparipurbalingga.blogspot.com/search/label/IMAM%20EDI%20SISWANTO
Menurutnya, setiap manusia memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi insan yang bertakwa, asal dibarengi dengan niat, tekad, dan kesungguhan.
"Semua manusia punya kesempatan yang sama untuk meraih predikat insan bertakwa. Niat, tekad dan kesungguhan adalah tanda-tanda awal menuju kesuksesan," ucapnya di hadapan para siswa.
Ia menekankan, bahwa generasi masa kini tak cukup hanya cerdas secara intelektual. Menurutnya, harapan semua orang tua adalah melihat anak-anaknya tumbuh menjadi pribadi yang smart, religius, dan berakhlakul karimah.
"Berilmu dan berwawasan luas itu bagus, tapi akan jauh lebih baik jika disertai dengan akhlak yang mulia. Kecerdasan sejati tidak hanya soal intelektual, tapi juga emosional dan spiritual," tambahnya.
Dalam kesempatan itu, ia juga mengajak seluruh siswa untuk meneladani perjalanan hidup Rasulullah SAW, mulai dari masa kecil, remaja, hingga dewasa. Kehidupan Nabi Muhammad SAW adalah contoh nyata bagi umat manusia dalam membentuk karakter dan moral yang luhur.
"Masa remaja Nabi Muhammad SAW sangat eksklusif. Sejak kecil beliau telah dikenal sebagai pribadi yang shidiq (jujur), amanah (dapat dipercaya), tabligh (menyampaikan kebenaran), dan fathonah (cerdas)," jelasnya.
Keempat sifat utama Rasulullah itu, lanjut Imam Edi, adalah kunci keteladanan yang harus ditanamkan sejak dini, termasuk di lingkungan sekolah.
"Empat sifat itulah yang seharusnya menjadi pegangan hidup kita semua, terutama bagi para pelajar yang sedang berada dalam masa pencarian jati diri dan pembentukan karakter," ucapnya.
Pewarta/Editor: IES

Tidak ada komentar:
Posting Komentar