Kamis, 15 Mei 2025

Istikomah dalam Ibadah sebagai Penghapus Dosa

 

Design Grafis by IES

Istikomah dalam Ibadah sebagai Penghapus Dosa
Oleh: Ngato Urokhman/KUA Mrebet 2
Editor: Imam Edi Siswanto

Allah SWT adalah Zat Yang Maha Pengampun dan Maha Penyayang. Melalui berbagai ibadah yang Dia perintahkan, terbuka luas jalan untuk pengampunan dosa-dosa hamba-Nya. Rasulullah ﷺ dalam berbagai hadits yang sahih menegaskan bahwa ibadah yang dilakukan secara rutin dan penuh kekhusyukan, menjadi sebab terhapusnya dosa-dosa kecil.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah raḍiyallāhu 'anhu, Rasulullah ﷺ bersabda:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُولُ: “الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَالْجُمْعَةُ إِلَى الْجُمْعَةِ وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتَنَبَ الْكَبَائِرَ”

Dari Abu Huroiroh rodhiyalloohu ‘anhu, dari Rosululloh sholallohu ‘alaihi wassallam, beliau bersabda: “Sholat (wajib) yang lima, (sholat) jum’at satu sampai (sholat) jum’at lainnya, puasa Romadhon satu sampai puasa Romadhon lainnya, menghapus (dosa-dosa) yang ada di antara semuanya, jika pelakunya menjauhi dosa-dosa besar”. (HR. Muslim, no 233)

Hadits ini menunjukkan betapa besar kasih sayang Allah kepada hamba-Nya. Ibadah yang dilakukan secara rutin seperti salat lima waktu, salat Jumat, dan puasa Ramadan bukan hanya sebagai bentuk ketaatan, tetapi juga menjadi sarana pembersih jiwa dari dosa-dosa kecil yang dilakukan di antara waktu-waktu tersebut.

Dalam hadits sahih yang lainya Rasulullah menyampaikan:

عَنْ عُثْمَانَ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: «مَا مِنَ امْرِئٍ مُسْلِمٍ تَحْضُرُهُ صَلَاةٌ مَكْتُوبَةٌ فَيُحْسِنُ وُضُوءَهَا وَخُشُوعَهَا وَرُكُوعَهَا، إِلَّا كَانَتْ كَفَّارَةً لِمَا قَبْلَهَا مِنَ الذُّنُوبِ مَا لَمْ يُؤْتِ كَبِيرَةً وَذَلِكَ الدَّهْرَ كُلَّهُ»

Dari ‘Utsman, dia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah seorang muslim menemui waktu shalat wajib, lalu ia memperbagus wudhunya, khusyu’nya, dan ruku’nya, kecuali sholat itu menjadi penghapus dosa-dosa sebelumnya, selama dia tidak melakukan dosa besar, dan ini berlaku sepanjang waktu.” (HR. Muslim, no. 228)

Namun, Rasulullah ﷺ memberikan syarat penting: pengampunan ini berlaku jika dosa-dosa besar dijauhi. Artinya, meski ibadah rutin dijalankan, seseorang tetap dituntut untuk menjauhi perbuatan dosa besar seperti syirik, membunuh, zina, riba, dan lainnya. Dosa besar hanya bisa diampuni dengan taubat yang sungguh-sungguh.

Melalui hadits ini, kita diingatkan untuk tidak meremehkan ibadah harian. Meskipun tampak sederhana, konsistensi dalam menjalankan perintah Allah adalah kunci kebersihan hati dan keselamatan akhirat. Kita juga diajak untuk senantiasa menjaga diri dari dosa besar dan memperbanyak amal yang mendekatkan diri kepada Allah.

Semoga kita termasuk golongan yang menjaga ibadah dan dijauhkan dari dosa-dosa besar. Aamiin.(*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Strategi Dakwah Efektif: Kakanwil Kemenag Jateng Ajak Penyuluh dan Dai Kelola Majelis Taklim untuk Literasi Zakat

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, Saiful Mujab saat menyampaikan pengarahan pada acara  Literasi Zakat bagi Dai...