Senin, 28 April 2025

Tiga Pesan Jaga Aqidah, Silaturahim dan Majelis Taklim oleh Imam Edi Siswanto

Jemaah pengajian rutin malam Senin Majelis Taklim Al Huda Dusun I Penaruban, Ahad (27/4/2025) (Foto Imam Edi Siswanto)

Purbalingga-Penyuluh Agama Islam (PAI) Kementerian Agama Purbalingga Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Kalimanah Imam Edi Siswanto menyampaikan tiga pesan penting untuk jemaah Majelis Taklim (MT) Al Huda di Mushala Al Huda Dusun I, Desa Penaruban, Kaligondang, Purbalingga, Ahad (27/4/2025) kemarin.

Materinya yang sama juga disampaikan kepada jemaah Mushala At Taqwa di Dusun Merden RT 01 RW 03, Senin (28/4/2025). Berikutnya akan disampaikan kepada jemaah Mushala An Nuur RT 01 RW 01, Rabu (30/4/2025), jemaah Ibu-Ibu MT Khairun Nisa, Kamis ((1/5/2025) dan kepada jemaah Mushala Al Haq RT 01 RW 01 di Desa yang sama, Jumat (2/5/2025) mendatang.
 
BACA : 
 
Materi ketauhidan atau keimanan, majelis ilmu dan silaturahim dirasa penting di moment melanjutkan kembali pengajian yang rutin setiap pekan digelar karena kegiatan Ramadhan 1446 H lalu. 
 
Tiga pesan tersebut bertujuan untuk menjaga dan meningkatkan pemahaman aqidah, menjaga silaturahim sebagai upaya meningkatkan kualitas ibadah dan menjaga majelis ilmu atau majelis taklim agar tetap eksis dan dapat membawa maslahat bagi lingkunganya.
 
Berikut materi singkat yang disampaikan oleh Imam Edi Siswanto.

1. Puncak Tauhid adalah Diam.

Tauhid, mengesakan Allah dalam segala aspek, memiliki puncak yang mendalam dalam laku batin seorang muslim, yaitu diam. Diam yang dimaksud bukan berarti tidak berbicara sama sekali, melainkan menahan diri dari perkataan yang sia-sia, batil, atau bahkan dapat merusak keimanan.

Hati yang penuh dengan kesadaran akan keagungan Allah akan lebih banyak bersyukur, merenung dan berzikir dalam keheningan bukan mengkufurinya. 
 
Dan lidah yang terjaga dari perkataan yang tidak bermanfaat adalah cerminan hati yang terpaut kuat dengan Tuhannya.

وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهٖ عِلْمٌ ۗاِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ اُولٰۤىِٕكَ كَانَ عَنْهُ مَسْـُٔوْلًا

Artinya "Janganlah engkau mengikuti sesuatu yang tidak kauketahui. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya." (QS. Al-Isra' 17: 36) - Ayat ini mengingatkan untuk berhati-hati dalam berucap dan mempertanggungjawabkannya.

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ
 
Artinya "Siapa pun yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah dia mengucapkan perkataan yang baik atau diam.” (HR. Imam Bukhari dan Imam Muslim)- Hadis ini secara jelas mengaitkan keimanan dengan menjaga lisan.

2. Keutamaan Mendatangi Majelis Ilmu

Artinya "...Allah niscaya akan mengangkat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat……" (QS. Al-Mujadilah 58: 11) - Ayat ini menunjukkan keutamaan orang yang berilmu di sisi Allah.

· Mendapatkan Rahmat dan Ampunan Allah: Malaikat akan menaungi dan memintakan ampun bagi para pencari ilmu. (HR. Muslim).

· Meningkatkan Ilmu dan Pemahaman Agama: “Barangsiapa yang menempuh jalan menuntu ilmu, maka Allah akan memudahkan jalanya menuju surga” (HR. Tirmidzi, Abu Daud).

· Dicatat sebagai orang yang sholat hingga ke rumah: “Seseorang yang telah selesai shalat (di masjid) kemudian menetap disana hingga shalat berikutnya, tanpa melakukan laghwun (kesia-siaan) diantara keduanya, akan dicatat amalan tersebut di ‘illiyyin.”( HR. Daud).

· Dicatat sebagai Amalan Jihad Fi Sabilillah:“Barangsiapa yang memasuki masjid kami ini (Masjid Nabawi) untuk mempelajari kebaikan atau mengajarinya, maka ia seperti mujahid fi sabilillah. Dan Barangsiapa yang memasukinya bukan dengan tujuan tersebut, maka ia seperti sedang melihat sesuatu yang bukan miliknya (HR. Ibnu Hibban).

3. Pahala Menyambung Silaturahim

Artinya "Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (nama)-Nya kamu saling meminta, dan (peliharalah) hubungan silaturahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu." (QS. An-Nisa' 4: 1) - Ayat ini menekankan pentingnya menjaga silaturahim.

Artinya "Barang siapa yang ingin diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali silaturahim." (HR. Bukhari dan Muslim) - Hadis ini menjelaskan ganjaran bagi orang yang menyambung silaturahim.

· Memperpanjang Usia dan Meluaskan Rezeki: Ini adalah janji Allah bagi orang-orang yang menjaga hubungan baik dengan keluarga.

· Mendatangkan Keberkahan dalam Hidup: Hubungan yang harmonis dengan keluarga membawa ketenangan dan keberkahan.

· Meneladani Rasulullah SAW: Beliau adalah contoh terbaik dalam menjaga hubungan dengan keluarga.

· Menghindarkan Diri dari Azab Allah: Memutuskan silaturahim adalah dosa besar yang mendatangkan murka Allah.(*)
 
Kontributor : Imam Edi Siswanto 

4 komentar:

Strategi Dakwah Efektif: Kakanwil Kemenag Jateng Ajak Penyuluh dan Dai Kelola Majelis Taklim untuk Literasi Zakat

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, Saiful Mujab saat menyampaikan pengarahan pada acara  Literasi Zakat bagi Dai...