Purbalingga-Kantor Urusan Agama (KUA) Kertanegara kembali menggelar pertemuan kedua Program Pemberdayaan Ekonomi Umat Berbasis KUA melalui Majelis Taklim (MT) Padang Kahuripan yang diikuti oleh para penerima manfaat program dan Penyuluh Agama Islam (PAI) KUA Kertanegara di Aula Balai Nikah setempat, Rabu (8/10/2025).
PAI KUA Kertanegara, Musalim Ridlo sebagai pihak pendamping sekaligus yang menginisiasi lahirnya Majelis Taklim berbasis kewirausahaan menjelaskan bahwa, MT Padang Kahuripan adalah wadah pembinaan berkelanjutan bagi para peserta pendamping program Pemberdayaan Ekonomi Umat Berbasis KUA.
BACA: https://iparipurbalingga.blogspot.com/search/label/KERTANEGARA
Sebagai majelis talim rintisan KUA Kertanegara, nama Padang Kahuripan mengandung filosofi mendalam.
Padang berarti tempat yang luas dan terbuka, melambangkan ruang belajar dan berkarya yang inklusif bagi seluruh umat. Sementara Kahuripan berarti kehidupan atau sumber penghidupan.
![]() |
Suasana Majelis Talim Padang Kahuripan di KUA Kertanegara, Rabu (8/10/2025). (Foto: Nia Melawati) |
Maka, Padang Kahuripan dimaknai sebagai ruang tumbuh bagi kehidupan yang penuh berkah, tempat para anggota menumbuhkan iman, ilmu, dan kemandirian ekonomi secara seimbang.
“Melalui Majelis Taklim Padang Kahuripan, peserta akan mendapatkan penguatan spiritual sekaligus motivasi kewirausahaan yang berlandaskan nilai-nilai Islam,” jelasnya.
Menurtnya, program pemberdayaan ekonomi umat tidak hanya berhenti pemberian bantuan modal, tetapi juga berlanjut pada pembinaan ruhani dan karakter.
Ke depan, lanjutnya, Majelis Taklim Padang Kahuripan akan diarahkan untuk memperoleh izin operasional resmi dari Kementerian Agama, sehingga dapat menjadi majelis taklim binaan KUA yang berorientasi pada penguatan iman, ukhuwah, dan kemandirian ekonomi masyarakat.
Dan ia berharap, agar semangat pemberdayaan dan kemandirian umat terus terjaga. Kolaborasi antara penyuluh, peserta, dan lembaga KUA dapat menjadi contoh nyata bagaimana dakwah Islam tidak hanya menyentuh aspek ibadah, tetapi juga menghidupkan nilai-nilai kerja keras, kejujuran, dan keberkahan dalam kehidupan ekonomi masyarakat.
Sementara itu, PAI Kertanegara lainya, Nia Melawati, berkesempatan mengisi materi tentang etika bisnis dalam Islam dan literasi keuangan bagi pelaku UMKM.
Ia menekankan pentingnya menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, amanah, dan keadilan dalam berbisnis, serta mengelola keuangan dengan perencanaan yang baik agar usaha yang dijalankan membawa keberkahan.
Nia berharap, para jamaah semakin termotivasi dari mustahiq menjadi muzaki yang bisa membantu teman-teman pelaku usaha mikro lainnya.
Kontributor : Musalim Ridlo
Editor : Nia Melawat/Ima Edi Siswanto
Penambah semangat ada snack nya
BalasHapusOK...Tinggal ngurus Ijop MTnya bolo. Smoga istikomah💪💪💪
BalasHapus