![]() |
Ketua BKM, Haifan Najah ( kiri ) saat memberikan bantuan Mushaf Al-Qur'an untuk Masjid Al Hidayah, diterima oleh ketua takmir Masjid Tohiri, Jumat (9/5/2025) (Foto: Nia Melawati) |
Purbalingga-Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) Kecamatan Kertanegara memulai langkah baru dalam membumikan peran strategis masjid melalui kegiatan Safari Jumat yang pertama kali digelar di Masjid Jami’ Al-Hidayah, Dusun Jaer, Adiarsa, Kertanegara, Jumat (9/5/2025).
Kegiatan ini menjadi titik awal dari rangkaian program pembinaan dan pemberdayaan masjid yang lebih intensif di wilayah tersebut.
Safari Jumat ini merupakan tindak lanjut dari pelatihan manajemen kemasjidan yang telah dilaksanakan pada 30 Oktober 2024 lalu.
BACA: https://iparipurbalingga.blogspot.com/2025/05/gerakan-keluarga-maslahah-mewujudkan.html
Program ini tak hanya menyoroti aspek ibadah, namun juga menekankan pentingnya fungsi sosial masjid sebagai pusat kegiatan umat.
![]() |
Ketua BKM, Haifan Najah foto bersama Takmir Masjid Al Hidayah dan PAI KUA Kertanegara, Jumat (9/5/2025) (Foto: Nia Melawati) |
Ketua BKM, Haifan Najah, menegaskan bahwa masjid idealnya tak hanya menjadi tempat ibadah, namun juga ruang belajar dan tempat bertumbuhnya masyarakat.
"Masjid perlu dilengkapi fasilitas seperti perpustakaan, dan dibuat senyaman mungkin agar jamaah merasa betah. Inilah bagian dari upaya kami meningkatkan kesejahteraan masjid dan jamaahnya," ujarnya.
Dalam kegiatan tersebut, BKM juga menyerahkan wakaf 10 mushaf Al-Qur’an sebagai simbol komitmen terhadap penguatan nilai-nilai keislaman di tengah masyarakat.
Melalui Safari Jumat ini, BKM berharap jalinan silaturahmi dengan para takmir masjid dan masyarakat dapat semakin erat.
Selain itu, kegiatan ini menjadi sarana mendengar langsung aspirasi serta kebutuhan nyata dari lingkungan sekitar masjid, demi terciptanya kemaslahatan yang lebih luas.
Hadir dalam dalam pelaksanaan Safari Jumat perdana ini, Penyuluh Agama Islam KUA Kertanegara Nia Melawati, Musalim Ridho, Kuseri, Nur Salim, Eni Subekti dan Farida Hanun yang bertugas sebagai Khotib Jumat.
Mereka juga menyampaikan kepenyuluhan tentang ketakmiran dan berdialog dengan masyarakat yang menyampaikan keluh kesahnya diacara “Juguran” acara tersebut.(*)
Menurut Nia Melawati, Penyuluh Agama Islam memiliki peran dalam memberikan edukasi keagamaan yang relevan dan menyentuh kebutuhan masyarakat. Mendorong kolaborasi antara takmir masjid dan instansi terkait, dalam hal peningkatan layanan keagamaan dan sosial.
Dan menggali potensi dan permasalahan umat secara langsung, agar bisa dicarikan solusi berbasis nilai-nilai Islam. Kemudian menguatkan moderasi beragama, serta mendorong masjid menjadi ruang yang inklusif dan ramah bagi seluruh lapisan masyarakat.(*)
Kontributor: Nia MelawatiEditor: Imam Edi Siswanto
❤️❤️🔥
BalasHapus