Kamis, 16 Oktober 2025

PAI KUA Kalimanah Latih PKK Mewek Soal Pemulasaran Jenazah

PAI KUA Kalimanah, Pujianto, (kanan) dan Azizah Dwi Purba (peraga jenazah), Zamroni Irham dan Moch Agus Zaenal Abidin saat diacara Pelatihan Pemulasaran Jenazah yang diselenggarakan oleh PKK Desa Mewek, di Balai Kelurahan Mewek, Rabu (15/10/2025). (Foto: Rizal)

Purbalingga-Empat Penyuluh Agama Islam (PAI) dari Kantor Urusan Agama (KUA) Kalimanah, Purbalingga, yaitu Pujianto, Zamroni Irham, Moch Agus Zaenal Abidin, dan Azizah Dwi Purba menjadi pemateri dalam Pelatihan Pemulasaran Jenazah yang diselenggarakan oleh PKK Kelurahan Mewek di Balai Kelurahan Mewek, Rabu (15/10/2025) lalu. 

BACA: https://iparipurbalingga.blogspot.com/search/label/KALIMANAH

Pujianto selaku pemandu mengatakan bahwa, pelatihan bertujuan untuk membekali masyarakat, khususnya anggota Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga ((TP PKK) dari perwakilan setiap RT di Kelurahan Mewek, agar dapat menjadi pelopor dalam pelaksanaan pemulasaran jenazah yang baik dan benar sesuai syariat Islam.

Adapun materi yang disampaikan meliputi empat hal. 

  1. Memandikan jenazah
  2. Mengkafani jenazah
  3. Mensholatkan jenazah
  4. Menguburkan jenazah (baru disampaikan secara teori)

PAI KUA Kalimanah, Pujianto, saat diacara Pelatihan Pemulasaran Jenazah yang diselenggarakan oleh PKK Desa Mewek, di Balai Kelurahan Mewek, Rabu (15/10/2025). (Foto: Rizal)

Penekanan khusus juga diberikan pada penanganan jenazah wanita, di mana syariat Islam mengutamakan agar proses pemulasaran (terutama memandikan) dilakukan oleh pihak mahrom atau keluarga dekat, demi menjaga kehormatan dan sesuai dengan adab Islam.

Pelatihan ini diharapkan mampu memperkuat peran masyarakat dalam pengurusan jenazah secara mandiri, benar, dan beradab sesuai ajaran Islam.(*)

Kontributor: Zamroni Irham
Editor: Imam Edi Siswanto

#4 (Habis) Cerpen Kopi Senja

Ilustrasi by IES

#4 (Habis) Cerpen Kopi Senja: Menulis untuk Perubahan
Penulis: Imam Edi Siswanto

Senja mulai turun di Purbalingga, menyinari ruang kerja kecil di kantor D’Japri yang kini terasa lebih hangat dan penuh semangat. Imam dan Sayono duduk berdampingan, memandang layar laptop yang menampilkan tulisan-tulisan hasil karya para kontributor setelah workshop.

“Lihat, Mas,” kata Sayono, menunjuk ke layar. “Sekarang alur narasinya sudah mulai rapi dan mudah dipahami.”

Imam tersenyum. “Ini bukan cuma soal teknis menulis, tapi soal bagaimana kita menyampaikan cerita yang penting bagi banyak orang. 

Tulisan yang jernih, akurat, dan bertanggung jawab bisa membuka mata, menginspirasi, bahkan menggerakkan perubahan. karena lahir dari buah pikiran yang ikhlas, dari hati dan niat yang baik” ucapnya.

BACA: https://iparipurbalingga.blogspot.com/2025/10/3-cerpen-kopi-pagi-workshop-mini-dan.html 

Sayono mengangguk, “Ya, kita bukan sekadar menulis berita, tapi membangun budaya literasi yang baik. Dari ruang kecil ini, dari secangkir kopi dan semangat sederhana, D’Japri tumbuh jadi rumah cerita yang bermakna.”

Keduanya pun kembali menyiapkan panduan, mengedit artikel, dan menyiapkan langkah berikutnya, membawa berita positif dan bermutu ke tangan pembaca, satu kata, satu kalimat, satu paragraf pada satu waktu.

BACA: https://iparipurbalingga.blogspot.com/search/label/Cerpen

Sebagai penutup cerpen Kopi Siang Dua Editor, berikut rangkuman Panduan Mini Menulis Berita Positif.

  1. Judul yang Informatif dan Padat
    Buat judul yang singkat, jelas, dan menggambarkan isi berita secara akurat. Hindari judul clickbait atau terlalu panjang.
  2. Struktur Piramida Terbalik
    Informasi terpenting (5W+1H: What, Who, When, Where, Why, How) harus ada di paragraf pertama atau kedua. Detail pendukung ditulis setelahnya.
  3. Gunakan Bahasa Indonesia Baku
    Pastikan menggunakan kata dan ejaan sesuai Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Hindari kata yang tidak baku seperti ‘menginfokan’ atau ‘mensikapi’.
  4. Kutipan yang Jelas dan Lengkap
    Cantumkan nama narasumber, jabatan, dan pernyataan yang relevan. Kutipan membuat berita lebih hidup dan dapat dipercaya.
  5. Tanggal, Lokasi, dan Konteks Jelas
    Tuliskan kapan dan di mana peristiwa terjadi serta latar belakangnya agar pembaca mendapat gambaran lengkap.
  6. Caption dan Visual Pendukung
    Untuk media sosial atau blog, buat caption yang informatif, relevan, dan sertakan foto atau infografis bila memungkinkan.
  7. Periksa Kembali Tulisan
    Selalu baca ulang untuk memperbaiki kesalahan ejaan, tata bahasa, dan memastikan keakuratan informasi sebelum dipublikasikan.
  8. Tanggung Jawab Moral
    Menulis berita bukan hanya soal teknis, tapi juga soal integritas dan menyebarkan informasi yang benar dan bermanfaat. 

Sebagai tambahan, menulis juga tidak sekedar mengandalkan teknologi seperti Artificial Intellegence (AI) atau sejenisnya, namun lahir dari kemurnian pengetahuan, asumsi dan analisa pikiran manusia serta dukungan referensi dan data falid.

Terimakasih pembaca setia blog IPARI Purbalingga, berharap cerita pendek dari 4 episode ada manfaatnya untuk berbagi pengalaman kejurnalistikan, dan tetap semangat dan produktif berbagi informasi inspiratif, positif dan mencerahkan.(*) 

PAI KUA Kalimanah Latih PKK Mewek Soal Pemulasaran Jenazah

PAI KUA Kalimanah, Pujianto, (kanan) dan Azizah Dwi Purba (peraga jenazah), Zamroni Irham dan Moch Agus Zaenal Abidin saat diacara Pelatiha...