![]() |
| PAI KUA Kalimanah, Imam Edi Siswanto saat menyampaikan materi Bimbingan Perkawinan bagi para Calon Pengantin di Balai Nikah KUA Kalimanah, pada pekan lalu (Foto: IES) |
Purbalingga-Kabupaten Purbalingga merupakan salah satu daerah di Jawa Tengah yang dikenal dengan industri rambut palsu dan bulu mata berskala internasional. Sektor ini telah menjadi tulang punggung perekonomian daerah dan menyerap puluhan ribu tenaga kerja dari berbagai kecamatan.
Berdasarkan data Kompas (17 Januari 2024), terdapat 39 pabrik rambut dan bulu mata palsu yang beroperasi di Purbalingga, dengan total 38.863 tenaga kerja. Dari jumlah tersebut, 22 perusahaan merupakan investasi asing (PMA) dan 17 lainnya milik investor dalam negeri (PMDN).
BACA: https://iparipurbalingga.blogspot.com/search/label/IMAM%20EDI%20SISWANTO
Namun, dinamika industri tidak selalu stabil. Ketua Apindo Purbalingga, Rocky Djungdjungan, menyebut adanya penurunan produksi di beberapa perusahaan, baik PMA maupun PMDN, yang telah berlangsung selama beberapa bulan terakhir. Kondisi ini tentu berdampak pada kesejahteraan para pekerja dan keluarganya.
Sementara menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Purbalingga purbalinggakab.bps.go.id, sektor industri menyerap sekitar 33,27% dari total 598,66 ribu angkatan kerja pada Agustus 2024, menjadikannya sektor dominan dalam struktur ketenagakerjaan daerah.
![]() |
| PAI KUA Kalimanah, Imam Edi Siswanto saat menyampaikan materi Bimbingan Perkawinan bagi Calon Pengantin di KUA Kalimanah, pada pekan lalu (Foto: IES) |
Namun, aktivitas kerja yang padat mulai pukul 07.00 hingga 17.00, bahkan sering dilanjutkan lembur malam menjadi tantangan tersendiri bagi para pekerja, terutama mereka yang telah berkeluarga atau sedang mempersiapkan pernikahan.
Fenomena tersebut menjadi menarik bagi Penyuluh Agam Islam untuk berkomitmen menghadirkan Bimbingan Perkawinan (Bimwin) yang adaptif terhadap realitas para buruh pabrik. Karena Bimwin bertujuan menyiapkan calon pengantin agar memiliki kesiapan lahir batin dalam membangun keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah.
Dan, pernikahan bukan hanya penyatuan dua insan, tetapi juga amanah besar dalam membentuk generasi berkualitas yang beriman, berakhlak, dan berdaya saing.
BACA: https://iparipurbalingga.blogspot.com/search/label/Artikel%20Penyuluh
Bagi para calon pengantin yang bekerja di pabrik, khususnya sektor rambut, tantangan terbesar bukan hanya pada aspek ekonomi, tetapi juga pada manajemen waktu dan komunikasi dalam keluarga. Jam kerja yang panjang dan rutinitas padat sering kali membuat pasangan muda harus berjuang menjaga keharmonisan rumah tangga.
Salah satu materi penting dalam Bimwin adalah membangun kesadaran mengatur waktu antara pekerjaan dan keluarga.
Penyuluh menekankan bahwa waktu bersama anak dan pasangan merupakan investasi emosional dan pendidikan jangka panjang. Banyak buruh pabrik bekerja dari pagi hingga sore, bahkan lembur hingga malam.
Akibatnya, waktu kebersamaan dengan keluarga sering terabaikan. Padahal, momen sederhana seperti makan malam bersama, mendengarkan cerita anak sebelum tidur, atau berbincang santai setelah shalat maghrib memiliki dampak besar dalam membangun kedekatan emosional.
Kedekatan emosional inilah yang menjadi dasar kuat dalam pembentukan karakter dan kepercayaan diri anak. Anak yang merasa diperhatikan dan dicintai oleh orang tuanya cenderung memiliki mental yang stabil, semangat belajar tinggi, dan nilai-nilai moral yang kuat.
Islam sangat menekankan pentingnya komunikasi dan kasih sayang dalam keluarga. Rasulullah saw bersabda, "Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik kepada keluarganya, dan aku adalah yang paling baik kepada keluargaku." (HR. Tirmidzi).
Pesan ini menjadi pengingat bahwa di tengah kesibukan mencari nafkah, perhatian kepada keluarga tidak boleh terabaikan. Kasih sayang, sentuhan, dan waktu bersama anak adalah bentuk ibadah yang bernilai tinggi di sisi Allah.
Dalam Islam, keluarga adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya. Orang tua berperan sebagai guru utama yang mengajarkan nilai keimanan, tanggung jawab, dan akhlak.
“Keluarga adalah pondasi lahirnya generasi yang berkualitas. Maka, calon suami dan istri perlu membekali diri dengan nilai-nilai agama, komunikasi yang baik, dan kesadaran tanggung jawab sebagai orang tua,” ucap Penyuluh Agama Islam KUA Kecamatan Kalimanah, Imam Edi Siswanto dalam kegiatan Bimwin, Selasa (28/10/2025) kemarin.
Melalui kegiatan Bimwin, calon pengantin diajak untuk menyadari peran tersebut dan menyiapkan diri menjadi teladan yang baik bagi anak-anak kelak. Materi yang disampaikan antara lain.
1. Komunikasi efektif dalam rumah tangga,
2. Pola asuh Islami dan pendidikan anak,
3. Kesehatan reproduksi dan keseimbangan emosi,
4. Manajemen waktu antara pekerjaan dan keluarga, serta
5. Pengelolaan ekonomi rumah tangga sederhana.
Dengan pembinaan ini, diharapkan pasangan muda, terutama dari kalangan pekerja industri mampu menata kehidupan rumah tangganya dengan kesadaran spiritual dan tanggung jawab sosial.
Anak-anak yang tumbuh dalam keluarga yang saling menghargai dan memiliki nilai religius yang kuat akan menjadi generasi yang sehat, cerdas, dan berakhlak mulia. Hal ini sejalan dengan ajaran Islam sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. Ar-Rum ayat 21.
“Di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah bahwa Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari (jenis) dirimu sendiri agar kamu merasa tenteram kepadanya. Dia menjadikan di antaramu rasa cinta dan kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.”
Penyuluh Agama Islam berperan penting sebagai pendamping moral dan spiritual di tengah masyarakat pekerja industri.
Di Purbalingga, kegiatan Bimwin kerap disesuaikan dengan jadwal kerja pabrik agar peserta tidak perlu mengambil cuti panjang. Pendekatan yang fleksibel ini membuktikan bahwa agama dapat hadir di tengah ritme kerja modern tanpa kehilangan maknanya.
Selain memberikan bimbingan pra-nikah, penyuluh juga aktif melakukan pembinaan pasca-nikah dan parenting Islami, membantu pasangan muda menguatkan komunikasi dan menjaga keharmonisan keluarga.
Kegiatan Bimwin bagi buruh pabrik di Purbalingga bukan sekadar pembinaan menjelang akad nikah, tetapi upaya membangun generasi masa depan yang berkarakter.
Dengan kesadaran untuk menyeimbangkan pekerjaan dan waktu bersama keluarga, calon pengantin diharapkan mampu menciptakan rumah tangga yang sakinah, penuh kasih sayang, dan menjadi madrasah utama bagi anak-anaknya.
Dari tangan-tangan pekerja pabrik rambut dan bulu mata yang mengharumkan nama Purbalingga, semoga lahir pula anak-anak bangsa yang unggul, berakhlak, dan membawa keberkahan bagi negeri.(*)
Sumber Data:
1. Badan Pusat Statistik Kabupaten Purbalingga, Keadaan Ketenagakerjaan Kabupaten Purbalingga Agustus 2024.https://purbalinggakab.bps.go.id
2. Produksi Bulu Mata dan Rambut Palsu di Purbalingga Turun, 10.000 Buruh Dirumahkan dan Di-PHK. https://regional.kompas.com


Smoga Catin yg sudah dibimwin bisa menerapkan ilmunya...rumahtangganya langgeng,samawa.
BalasHapusAamiin, maturnuwun dan ditunggu kiriman artikelnya
Hapus